Kontribusi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Budaya Organisasi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru SMP Negeri se-Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan pra survey di lapangan tergambar bahwa Kompetensi Kepribadian yang dimiliki oleh guru SMP Negeri se-Kecamatan Bayang masih kurang baik. Ini terlihat dari sikap yang ditampilkan oleh guru yang cenderung masih mengarah ke hal-hal negatif, seperti masih adanya guru yang belum mampu mengelola emosinya dengan baik. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran dan pada akhirnya pada tujuan pendidikan. Selanjutnya, peneliti menduga bahwa Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Budaya Organisasi mempengaruhi Kompetensi Kepribadian yang dimiliki oleh guru SMP Negeri se-Kecamatan Bayang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menguji kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontribusi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Budaya Organisasi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru SMP Negeri se-Kecamatan Bayang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Pendidikan dan Pelatihan berkontribusi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru, (2) Budaya Organisasi berkontribusi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru, (3) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Budaya Organisasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri se-Kecamatan Bayang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jumlah 145 orang. Sampel penelitian berjumlah 64 orang yang diambil dengan teknik Stratified proportional Random Sampling, dengan mempertimbangkan strata jenjang pendidikan dan masa kerja. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket model Skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Pendidikan dan Pelatihan berkontribusi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru sebesar 25,7%, (2) Budaya Organisasi berkontribusi terhadap Kompetensi Kepribadian Guru sebesar 17,5%,(3) Pendidikan dan Pelatihan dan Budaya Organisasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan kompetensi Kepribadian Guru sebesar 35,9%. Selanjutnya hasil analisis deskriptif mengungkap bahwa Kompetensi Kepribadian Guru dan Pendidikan dan Pelatihan berada pada kategori baik (84,24% dan 84,52% dari skor ideal), sedangkan Budaya Organisasi masih berada pada kategori cukup dengan skor 73,09% dari skor ideal. Temuan di atas mengimplikasikan bahwa Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Budaya Organisasi adalah dua faktor yang memiliki pengaruh terhadap Kompetensi Kepribadian Guru, akan tetapi masih banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap Kompetensi Kepribadian Guru yang tidak dikaji dalam penelitian ini.