Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Padang

Kemampuan penalaran matematis merupakan salah satu kompetensi dari tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan dapat berkembang dan dicapai dengan baik. Namun kenyataannya kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Padang masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hal ini disebabkan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran serta belum optimalnya guru dalam menfasilitasi siswa untuk membangun dan meningkatkan kemampuan penalaran matematis mereka. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah Pembelajaran Berbasis Masalah. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran yang mengaitkan konsep atau materi ajar dengan konteks kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan penalaran matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan Static Group Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Padang kecuali kelas VIII7 dan VIII8. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Kelas VIII1 terpilih sebagai kelas kontrol dan kelas VIII3 sebagai kelas eksperimen. Data kemampuan penalaran matematis siswa diperoleh melalui tes dan dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata tes akhir kemampuan penalaran matematis siswa kelas eksperimen adalah 69,63 dan kelas kontrol adalah 59,81. Setelah dilakukan uji hipotesis pada taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh P-value = 0,022. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.