Evaluasi Produksi Terhadap Penggalian Bijih Timah Pada Kapal Keruk 11 Karimata di Laut Permis Unit Penambangan Laut Bangka PT. Timah (Persero), Tbk Provinsi Bangka Belitung

PT Timah (Persero) Tbk, Satuan Kerja Unit Penambangan Laut Bangka
(UPLB) Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Utara saat ini menerapkan
metode tambang terbuka alluvial (offshore) dengan sistem penambangan
menggunakan Kapal Keruk dan Kapal Isap. Salah satunya Kapal Keruk 11
Karimata. Jumlah produksi Bijih Timah pada aktifitas penambangan di Kapal
Keruk 11 Karimata merupakan suatu tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu
penambangan.
Pada bulan April 2016 terdapat masalah pada produksi Kapal Keruk 11
Karimata yaitu hasil yang didapatkan tidak sesuai dari target perusahaan. Target
perusahan yang diberikan pada Kapal Keruk 11 Karimata yaitu dengan produksi
untuk bulan April yaitu 30 Ton. Sedangkan kenyataan dilapangan produksi yang
didapatkan yaitu sebesar 22,80 Ton, selain itu jam kerja dan volume pemindahan
tanahpun juga tidak sesuai dengan target perusahaan. Target jam jalan yaitu 500
jam pada kenyataannya hanya dapat 351 jam dan target volume pemindahan tanah
yaitu 95.000 m3 pada kenyataannya hanya dapat 82.485 m3.
Untuk mengetahui penyebab tidak tercapainya target pada bulan April
2016, maka dicari pengaruh dari masing-masing permasalahan tersebut dengan
cara menganalisa data sekunder dengan data sesuai SOP. Data yang digunakan
yaitu data jam jalan kerja, laju pemindahan tanah, dan data produksi. Berdasarkan
analisa data dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu target produksi maka
harus dilakukan evaluasi produksi, seperti: meningkatkan waktu efektifitas kerja
dan Optimalisasi Teknik Penggalian maka dengan cara ini dapat meningkatkan
hasil produksi.
Setelah dilakukan analisa terhadap data sekunder dengan data yang sesuai
dengan SOP,maka didapatkan hasil optimalisasi produksi dari tanah yang di
pindahkan sebanyak 147,110 m3 dan hasil optimalisasi timah yang didapatkan
sebanyak 40,64 ton timah.