Yeni, Syafrima (2013) Fenomena Feminisme dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy dan Implikasinya dalam Pembelajaran. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_1_SYAFRIMA_YENI_01560_1319_2013.pdf
Download (553kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) fenomena profeminis yang yang tercermin pada tokoh dalam novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy. (2) fenomena kontrafeminis pada tokoh dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman EL Shirazy. (3) bentuk pertentangan dan pengukuhan feminisme dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dimana penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan pada peristiwa yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy. Data penelitian ini adalah profeminisme dan kontrafeminisme dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy. Sumber data adalah novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy pertama kali diterbitkan pada tanggal 1 mai 2011. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah baca dan catat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) membaca dan memahami fenomena feminisme dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy; (2) menandai bagian-bagian novel menunjukkan fenomena profeminisme dan kontrafeminisme dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman EL Shirazy; (3) peneliti memasukan dan mengumpulkan data ke dalam format penelitian. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa dalam novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy ini terdapat tokoh profeminis dan kontrafeminis. Tokoh yang profeminisme adalah Dewi Zahrana, Orangtua Zahrana, Pak Munajat (Ayah Zahrana), Bu Nuriyah (Ibu Zahrana), Lina dan Hasan. Tokoh profeminisme tidak hanya perempuan tapi ada juga yang laki, karena dalam lingkungan tempat tinggal perempuan tentu ada juga laki-laki. Sedangkan Orangtua Zahrana, Pak Munajat (Ayah Zahrana), Bu Nuriyah (Ibu Zahrana). Pendapat mereka bila dicermati terdapat prasangka gender. Ia menginginkan perlakuan yang sebaik-baiknya terhadap perempuan, tetapi di sisi lain ia tetap mengurung perempuan dalam “sangkar emas” rumah tangga. begitu juga dengan pandangan Islam. Gerakan perempuan Islam tidak menyingkirkan penghormatan seorang putri kepada ayahnya dan penghormatan istri pada suaminya. Dasar-dasar kehidupan keluarga tidak dirusak. Gerakan ini tidak membuat perempuan tidak suka bersuami, tidak suka menjadi ibu, tidak suka membesarkan anak. Gerakan ini pun tidak membiarkan perempuan menyerahkan kehormatannya kepada laki-laki bergelar dan berharta. Tokoh kontrafeminisme pada umumnya adalah laki-laki yang berkuasa dan mempunyai kedudukan yang tinggi. Mereka meranggapan bahwa dengan uang dan kekuasaan dia bisa memikat hati perempuan.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
| Date Deposited: | 27 Nov 2025 07:58 |
| Last Modified: | 27 Nov 2025 07:58 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/30731 |
