Despianti, Despianti (2011) Deiksis Bahasa Melayu di Kecamatan Muko-muko Bathin VII Kabupaten Bungo Jambi. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_DESPIANTI_86423_4495_2011.pdf
Download (429kB)
Abstract
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana bentukdan makna deiksis persona, deiksis tempat, dan deiksis waktu yang digunakanoleh masyarakat Muko-muko Bathin VII. Tujuan penelitian adalah untukmendeskripsikan bentuk, serta makna, dan pemakaian deiksis persona, deiksistempat, dan deiksis waktu dalam bahasa Melayu di Kecamatan Muko-mukoBathin VII Kabupaten Bungo Jambi.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatifdengan metode deskriptif. Dalam memperoleh data penulis menggunakanpercakapan dengan informan sehingga terjadi kontak antara peneliti denganinforman. Metode simak yaitu dengan cara menyimak penggunaan bahasa lisaninforman. Data yang diperoleh kemudian ditranskrip, diidentifikasi, diklasifikasi,diinterprestasi, dan akhirnya disimpulkan.Dari hasil penelitian terdapat 65 bentuk deiksis, di antaranya 30 deiksispersona, 22 deiksis tempat, dan 13 deiksis waktu. Deiksis orang dapat dirinci atasorang pertama adalah ngan ‘saya’ pemakaiannya bersifat netral, sedangkan bentukawak ‘saya’ pemakaiannya kepada orang yang disegani, dan orang kedua adalahkau ‘anda perempuan’, kuan ‘anda laki-laki’ digunakan ketika berbicara denganorang lebih muda usianya atau sebaya, dan orang ketiga nyo, dio (dia laki-lakiatau dia perempuan), pemakaiannya bersifat umum bisa kepada orang yang lebihmuda atau lebih tua usianya dari penutur. Deiksis tempat iko, ‘ini’ dekat ‘dekat’ka siko ‘ke sini’ di siko ‘di sini’ ka maghi ‘ke mari’ pemakaiannya kepada tempatyang dekat dengan penutur, ka sanok ‘ke situ’ ka ciun ‘ke sana’ jaoh ‘jauh’pemakaiannya kepada tempat yang jauh dari penutur dan petutur, kalua ‘keluar’dalam ‘dalam’ ateh ‘atas’ bawah ‘bawah’ tengah ‘tengah’ tepi ‘tepi’ muko‘depan’ lakang ‘belakang’ kighi ‘kiri’ kanan ‘kanan’ samping ‘samping’pemakaiannya sama dengan deiksis dalam bahasa Indonesia, sedangkan mudik‘ulu’ pemakaiannya berpatokan arah terbenamnya matahari, ilie ‘hilir’ berpatokanarah terbitnya matahari. Deiksis waktu dulu ‘dulu’ boko ‘dahulu kala’pemakaiannya kepada waktu yang telah berlalu, petang ‘kemaren’ pemakaiannyakepada waktu satu atau dua hari yang telah berlalu, isok ‘besok’ pemakaiannyakepada waktu yang belum dilalui, tadi ‘tadi’ pemakaiannya kepada beberapawaktu yang telah berlalu, sedangkan bentuk kagek ‘nanti’ ‘kagek siang ‘nantisiang’, kagek sore ‘nanti sore’, kagek malam ‘nanti malam’ pemakaiannya kepadawaktu yang belum dijalani, sedangkan bentuk lamo ‘lama’, lamo nian ‘lamasekali’, benta ‘sebentar’, kinin ‘sekarang’ pemakaiannya kepada waktu denganhitungan jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | DEIKSIS BAHASA MELAYU |
| Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PN Literature (General) |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Mutia Farida S.Sos |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 03:02 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 03:02 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/30675 |
