Paralyzing Gender Performativity in the Novel Big If by Mark Costello

Skripsi ini merupakan analisa novel Big if (2002) karya oleh Mark Costello. Permasalahan yang dibahas dalam analisa ini adalah sejauh mana paralyzing gender performativity di tengah masyarakat dan sejauh mana karakter dan setting
mengungkapkan paralyzing gender performativity tersebut. Analisa ini dilakukan dengan mengaplikasikan konsep gender performativity oleh Judith Butler, konsep power dan knowledge oleh Michael Focault, konsep counter power oleh Helen Tiffin, dan konsep indirect resistance oleh Slemon.
Hasil penganalisaan menemukan bahwa gender performativity bukan merupakan suatu hal yang mutlak. Identitas yang berdasarkan gender adalah identitas buatan. Analisa ini juga menunjukkan bahwa gender performativity dapat
dihancurkan karena merupakan konstruksi dari patriarkal. Hal ini diperlihatkan oleh empat karakter utama dalam novel, karakter pertama mematahkan performativitas gender melalui karir dan sikapnya dalam menghadapi hidup di kota super
metropolitan. Karakter kedua berjuang dalam karir dan sebagai orang tua tunggal bagi anaknya. Karakter ketiga sukses menghancurkan performativitas gender dalam
karir dan menerapkan relasi gender yang berbeda dalam kehidupan keluarga dan sosialnya. Karakter keempat dan seorang suami mempraktekkan relasi gender yang
baru dengan menunjukkan apresiasi dan kasih sayangnya kepada istri tanpa dipengaruhi oleh gender performativity.