Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Debat Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 7 Padangsidimpuan

Siswa di SMA Negeri 7 Padangsidimpuan banyak yang masih mengalami permasalahan dalam keterampilan berbicara terutama siswa di kelas XII IPA1. Permasalahan ini terjadi, di antaranya adalah ketidaktepatan dalam pemilihan teknik pembelajaran yang digunakan guru. Faktor lain, berasal dari siswa, kebanyakan siswa ketika sedang mengutarakan pendapat siswa tersebut gugup. Biasanya siswa tersebut menulis dahulu apa yang akan disampaikannya sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk menjawab satu pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses, dampak, dan faktor pendukung dan penghambat peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara melalui teknik debat siswa kelas XII IPA.1 SMA Negeri 7 Padangsidimpuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian berupa hasil tes unjuk kerja, hasil observasi, catatan lapangan, dan angket siswa terhadap pembelajaran berbicara dengan menggunakan teknik debat siswa kelas XII IPA.1 SMA Negeri 7 Padangsidimpuan tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 31 orang. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran, yang pelaksanaannya dalam empat kali pertemuan dan berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia di sekolah yang sama. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Proses peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara siswa terlihat dari kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat. Siswa lebih antusias dalam mengemukakan pendapat dan pendapat yang disampaikan pun lebih berbobot dan bervariasi. Ketika berbicara tidak tampak ada tekanan dan siswa juga kelihatan gembira. Dampaknya, terjadi peningkatan nilai tes unjuk kerja siswa yang dilakukan pada setiap siklus. Pada prasiklus, perolehan rata-rata nilai siswa keseluruhan adalah 59,2 setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan, yaitu 72,8. Permasalahan yang terjadi pada siklus I, siswa aktif mendominasi perdebatan dan masih ada siswa pemalu yang ragu-ragu dalam menyampaikan pendapat/gagasan. Pada siklus II, permasalahan yang terjadi pada siklus I dicari solusi, yaitu (1) mengganti topik dengan topik yang lebih dekat dengan kehidupan siswa, (2) memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat/gagasan tanpa ragu dan malu, dan (3) memberikan perhatian yang merata pada kelompok. Pada siklus II, terjadi peningkatan nilai tes unjuk kerja siswa, yaitu 88,5. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan teknik debat adalah siswa merasa senang, lebih semangat, aktif, dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya.Siswa di SMA Negeri 7 Padangsidimpuan banyak yang masih mengalami permasalahan dalam keterampilan berbicara terutama siswa di kelas XII IPA1. Permasalahan ini terjadi, di antaranya adalah ketidaktepatan dalam pemilihan teknik pembelajaran yang digunakan guru. Faktor lain, berasal dari siswa, kebanyakan siswa ketika sedang mengutarakan pendapat siswa tersebut gugup. Biasanya siswa tersebut menulis dahulu apa yang akan disampaikannya sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk menjawab satu pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses, dampak, dan faktor pendukung dan penghambat peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara melalui teknik debat siswa kelas XII IPA.1 SMA Negeri 7 Padangsidimpuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian berupa hasil tes unjuk kerja, hasil observasi, catatan lapangan, dan angket siswa terhadap pembelajaran berbicara dengan menggunakan teknik debat siswa kelas XII IPA.1 SMA Negeri 7 Padangsidimpuan tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 31 orang. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran, yang pelaksanaannya dalam empat kali pertemuan dan berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia di sekolah yang sama. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Proses peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara siswa terlihat dari kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat. Siswa lebih antusias dalam mengemukakan pendapat dan pendapat yang disampaikan pun lebih berbobot dan bervariasi. Ketika berbicara tidak tampak ada tekanan dan siswa juga kelihatan gembira. Dampaknya, terjadi peningkatan nilai tes unjuk kerja siswa yang dilakukan pada setiap siklus. Pada prasiklus, perolehan rata-rata nilai siswa keseluruhan adalah 59,2 setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan, yaitu 72,8. Permasalahan yang terjadi pada siklus I, siswa aktif mendominasi perdebatan dan masih ada siswa pemalu yang ragu-ragu dalam menyampaikan pendapat/gagasan. Pada siklus II, permasalahan yang terjadi pada siklus I dicari solusi, yaitu (1) mengganti topik dengan topik yang lebih dekat dengan kehidupan siswa, (2) memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat/gagasan tanpa ragu dan malu, dan (3) memberikan perhatian yang merata pada kelompok. Pada siklus II, terjadi peningkatan nilai tes unjuk kerja siswa, yaitu 88,5. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan teknik debat adalah siswa merasa senang, lebih semangat, aktif, dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya.