Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Penambang Batu Kapur di Kanagarian Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga penambang yang meliputi: 1) Hubungan Sosial Penambang 2) Produksi Penambangan Batu Kapur, 3) Tingkat pendapatan, 4) Kondisi kebutuhan pokok, 5) Kondisi Kesehatan, dan 6) Kondisi Pendidikan keluarga penambang di Kanagarian Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah penambang batu kapur yang menggunakan alat tradisional di Kanagarian Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam, yang terdiri dari 170 penambang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh responden sebanyak 63 penambang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan penyebaran angket. Teknik analisis data digunakan adalah persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Hubungan sosial penambang sudah terjalin dengan baik. 2) Produksi Penambangan Batu Kapur masih tergolong rendah, yaitu rata-rata 2 m3/hari. 3) Tingkat pendapatan penambang batu kapur tergolong tinggi karena pendapatan penambang yang di atas UMR adalah 77,78 %. 4) Kondisi kebutuhan pokok, kondisi pangan keluarga penambang tergolong baik yaitu frekuensi makanan 3 kali/hari 71,43 %, sumber makan pokok umumnya dibeli. Kondisi sandang frekuensi membeli pakaian 1 kali/tahun sebesar 36,51 %. Kondisi papan yaitu jenis rumah permanen sebesar 52,38 %, status kepemilikan rumah milik sendiri 69,84 %, luas rumah yang ditempati 70 - 120 m2 sebesar 71,43 % dan luas rumah untuk satu anggota keluarga adalah 19 m2 sebesar 11 keluarga. 5) Kondisi kesehatan keluarga penambang sudah cukup baik karena sebesar 64,32 % penambang, 63,49 % istri dan 78,8 % anak tidak mengalami keluhan kesehatan, tempat berobat keluarga penambang adalah puskesmas sebesar 52,37 %, keluarga penambang yang tidak memiliki jaminan kesehatan 50,79 %. 6) Kondisi Pendidikan penambang masih tergolong rendah sebagian besar hanya tamatan SD sebesar 53,97 %, tetapi pendidikan anak sudah membaik karena sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.