Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif dan Level Sekolah di Kelas VIII MTsN Kabupaten Tanah Datar

Penelitian ini berawal dari rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa di MTsN Kabupaten Tanah Datar. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran konvensional yang kurang memperhatikan pengembangan kemampuan berpikir matematis siswa, siswa tidak terbiasa mengerjakan soal-soal non rutin yang melatih kemampuan berpikir matematis siswa yang menuntut penyelesaian dengan berbagai macam alternatif penyelesaian masalah dan kurangnya perhatian terhadap gaya kognitif siswa dalam memilih dan melaksanakan proses pembelajaran. Supaya kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa berkembang, guru hendaknya memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah. Oleh karena itu, diadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masaah di kelas VIII MTsN Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa ditinjau dari gaya kognitif dan level sekolah siswa. Penelitian ini digolongkan kepada jenis penelitian eksperimen. Populasinya adalah siswa kelas VIII MTsN Kabupaten Tanah Datar. Sampelnya adalah siswa kelas VIII MTsN 16 Tanah Datar, MTsN 1 Tanah Datar dan MTsN 7 Tanah Datar. Pengambilan data dilakukan menggunakan tes GEFT dan tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis. Data hasil tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa dari kelompok sampel dianalisis menggunakan uji-t, uji-t’, uji U dan ANOVA dua arah untuk melihat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif serta level sekolah siswa. Semua uji tersebut dilakukan dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian adalah: 1) kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada level sekolah tinggi, sedang, dan rendah, 2) tidak ada perbedaan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif matematis siswa FD yang belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan konvensional kecuali untuk kemampuan berpikir kreatif siswa level sekolah tinggi 3) tidak terdapat interaksi antara gaya kognitif dan model pembelajaran dan juga antara level sekolah dan model pembelajaran dalam mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematis siswa, 4) tidak terdapat interaksi antara gaya kognitif dan model pembelajaran dan juga antara level sekolah dan model pembelajaran dalam mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.