Citra Perempuan dalam Novel Tempurung Karya Oka Rusmini

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1)
kritik sastra feminis yang meliputi tokoh profeminis dan kontrafeminis yang
tercermin pada tokoh-tokoh perempuan; dan (2) citra tokoh-tokoh perempuan
yang meliputi citra diri tokoh-tokoh perempuan dan citra sosial tokoh-tokoh
perempuan dalam novel Tempurung Karya Oka Rusmini. Kajian teori yang
digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, antara lain: (1) hakikat
novel; (2) struktur novel; (3) unsur-unsur karya fiksi; (4) pendekatan analisis fiksi;
(5) citra perempuan dalam karya sastra; (6) analisis kritik sastra feminis.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data
penelitian ini adalah tokoh kritik sastra feminis dan citra perempuan yang terdapat
dalam novel Tempurung. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel
Tempurung karya Oka Rusmini yang diterbitkan oleh Grasindo tahun 2010. Data
dikumpulkan dengan langkah-langkah berikut: (1) membaca dan memahami novel
Tempurung karya Oka Rusmini; (2) mengidentifikasi tokoh-tokoh perempuan ke
dalam kelompok profeminis dan kontrafeminis; (3) mengiventarisasikan data yang
berkaitan dengan citra perempuan. Setelah data dikumpulkan, data-data tersebut
dianalisis dengan langkah-langkah berikut: (1) mendiskripsikan struktur novel
Tempurung karya Oka Rusmini; (2) menganalisis data yang berkaitan dengan
citra perempuan dengan menggunakan analisis kritik sastra feminis; (3)
menginterprestasikan citra perempuan yang tercermin pada tokoh-tokoh dalam
novel tersebut; (4) membuat kesimpulan terhadap data yang telah diinterpretasi;
(5) melaporkan hasil penelitian.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh
perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rosmini dikelompokkan atas
tokoh profeminis dan tokoh kontrafeminis. Tokoh-tokoh profeminis dalam novel
Tempurung antara lain Ni Luh Nyoman Glatik, Luh Sipleg, Putu Ayu Zaza
Marsawa, Rosa Carmelita dan Nori Ramayani. Tokoh-tokoh kontrafeminis antara
lain Ida Ayu (Dayu), Bu Barla (Ni Luh Putu Saring), Ni Luh Songi, Ni Made
Arsiki Wulandari, Ni Luh Wayan Rimpig, Nuryati dan Mami. Citra perempuan
dalam novel ini terdiri atas: (1) citra diri tokoh perempuan yang mencerminkan
perempuan dewasa yang memilih dan menentukan sikap melalui pertimbangan
akal dan perasaan; (2) citra sosial tokoh perempuan yang mencerminkan baik atau
buruk tingkah laku tokoh di lingkungan masyarakat