Kurniawan, Sandra (2012) Sastra Lisan Mantra Tolak Bala di Kenagarian Silantai Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final-B1_1_SANDRA_KURNIAWAN_85841_1448_2012.pdf
Download (2MB)
Abstract
Objek dalam penelitian ini adalah Sastra Lisan Mantra Tolak Bala di Kanagarian Silantai Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kurangnya pengenalan mantra kepada generasi muda, sehingga mengancam keberadaan mantra tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang stuktur teks mantra, aspek pendukung pembacaan mantra, dan proses pewarisan mantra tolak bala di Kenagarian Silantai Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Struktur yang dikaji dalam penelitian ini adalah pembukaan, isi, dan penutupan mantra. Aspek pendudkung pembacaan mantra yang dikaji adalah; (1) waktu membacakan mantra, (2) tempat membacakan mantra, (3) peristiwa atau kesempatam membaca mantra, (4) Pelaku membacakan mantra, (5) perlengkapan dalam membacakan mantra, (6) pakaian dalam membacakan mantra, dan (7) cara membacakan mantra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk memperoleh data yang akurat, peneliti mewawancarai informan. Informan yang diwawancarai berjumlah lima orang, informan penelitian ini adalah masyarakat Silantai kecamatan Sumpur Kudus. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan tape recorder/ handphone untuk merekam informasi pada saat wawancara berlangsung. Mantra digunakan untuk mengobati penyakit atau musibah yang datang di suatu Nagari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur teks Mantra Tolak Bala terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Pembukaan berupa pengucapan basmallah, pembukaan pada setiap mantra selalu diawali dengan pujian kepada Allah, sedangkan isi mantra adalah dukun atau pawang meminta kepada Allah agar penyakit atau bencana yang datang disuatu Nagari dihilangkan, dan penutupan mantra dukun atau pawang selalu membaca alhamdullahirabbilalamiin. Dari segi aspek pendukung pembacaan Mantra Tolak Bala adalah; Waktu membacakan mantra adalah bebas. Pelaku membawakan mantra adalah mereka yang dikenal memiliki berbagai macam mantra tetapi profesinya bukan sebagai dukun semata, mereka adalah orang-orang yang dikenal sebagai tokoh masyarakat atau orang yang dituakan di dalam kaumnya. Pakaian dalam membawakan mantra adalah bebas, artinya harus bersih dan rapi. Perlengkapan dalam menggunakan mantra adalah kemenyan, satu emas, dan satu potong kain. Tempat membawakan mantra adalah di perbatasan Nagari, di tempat keramat, dan di hutan. Tradisi pewarisan Mantra Tolak Bala di Kanagarian Silantai Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, yaitu diwariskan kepada keluarga terdekat i atau anggota masyarakat dan berguru. Pewarisan mantra ditujukan kepada calon penerima mantra yang harus memenuhi syarat dan ketentuan yaitu harus beragama islam, sudah cukup umur, sehat akal, dan sehat fisik (berani) dan berkelakuan baik.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Sastra Lisan, Mantra Tolak Bala, Sumpur Kudus |
| Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Perpustakaan dan Penerbitan UNP |
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 01:24 |
| Last Modified: | 25 Nov 2025 01:24 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/30244 |
