Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Monotik untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas VII Semester 2

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa media permainan monotik yang valid, praktis dan efektif untuk pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan penulis di SMP I Bayang Pesisir Selatan. Pembelajaran TIK di sekolah belum berjalan dengan efektif. Hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah komputer yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih banyak bermain dengan sesuatu yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Hal ini terjadi karena mereka tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan praktek dengan komputer. Tujuan dari pengembangan media ini adalah untuk memfasilitasi anak yang suka bermain tetapi permainan yang dilakukan masih dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model IDI (Instructional Development Institute). Model ini dikembangkan melalui empat tahapan, yaitu analisis kebutuhan, pendisainan, evaluasi, dan revisi. Untuk melihat apakah permainan monotik ini valid, praktis dan efektif, peneliti melakukan uji pakar, evaluasi one-to one/perorangan, evaluasi kelompok kecil, dan uji lapangan dengan melihat aktivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Desain ini divalidasi oleh tiga orang pakar, pakar memvalidasi konstruk dan isi dari modul interaktif. Pakar terdiri dari dosen Teknologi Pendidikan Pasca sarjana UNP dan dosen Fakultas Teknik UNP. Permainan monotik diuji cobakan pada 23 orang siswa kelas VIII SMP I Bayang Pesisir Selatan untuk mengetahui tingkat praktikalitas dan efektifitas. Data praktikalitas permainan monotik diperoleh dari hasil angket kepraktisan permainan monotik oleh guru dan angket kepraktisan permainan monotik oleh siswa. Data efektifitas diperoleh dari pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan monotik pada aspek materi sangat valid (100%), aspek penyajian sangat valid (100%), aspek media permainan monotik sudah valid (80%), aspek video sudah sangat vakiid (93%), serta aspek perangkat permainan monotik sudah sangat valid (95). Permainan monotik dari segi praktikalitas menunjukkan bahwa praktikalitas oleh guru sudah sangat praktis (86%) serta praktikalitas oleh siswa pada umumnya sudah sangat praktis (96%). Permainan monotik efektif meningkatkan hasil belajar para siswa dimana siswa yang mendapatkan nilai amat baik 30%, baik 60,8% dan cukup baik 8,6%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa media permainan monotik valid, praktis, dan efektif.