Kesesuaian Model Pembelajaran dengan Sintak yang Direncanakan Guru dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 2 Kerinci.

Penelitian ini dilatarbelakangi dari observasi penulis pada tanggal 23 Februari 2017 di SMA N 2 Kerinci, bahwa tidak semua guru sejarah membuat RPP sesuai dengan sintak model pembelajaran . Menggunakan Model pembelajaran menjadi salah satu sorotan yang sangat penting dalam proses Pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sangat penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana penerapan model yang dilakukan oleh guru. Tujuan penelitian melihat kesesuaian model pembelajaran dengan sintak yang telah dibuat oleh guru. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis terhadap RPP untuk melihat kesesuaian sintak yang digunakan guru. Analisis RPP dilakukan pada kelas X dan XI. Hasil penelitian yang ditemukan, guru yang mengajar pada kelas X menyiapkan 18 RPP untuk pembelajaran satu semester. Dari RPP tersebut 14 kali pertemuan guru memakai model pembelajaran Discovery Learning dan 4 pertemuan memakai model pembelajaran Problem Based Learning. Pada model pembelajaran Problem Based Learning terdapat langkah yang tidak sesuai dengan sintak, yaitu pada pengidentifikasi masalah dan perumusan masalah. Sedangkan guru sejarah yang mengajar pada kelas XI menyiapkan 21 RPP, dari RPP tersebut 15 kali pertemuan guru memakai model pembelajaran Discovery Learning dan 6 kali pertemuan guru memakai model pembelajaran Problem Based Learning. Pada model pembelajaran Discovery Learning ada beberapa langkah-langkah yang tidak terlihat, yaitu identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data serta pada langkah pembuktian.