Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Sumatera Barat Menggunakan Metode Analisis Jalur

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang tidak luput dari masalah kemiskinan. Hal ini diperkuat dengan semakin besarnya ketimpangan pendapatan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model penentu kemiskinan di Sumatera Barat, menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persentase kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung dan seberapa besar pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap kemiskinan di Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian terapan, dimana data adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. Data dianalisis menggunakan metode analisis jalur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Barat Berdasarkan hasil penelitian, model penentu kemiskinan di Sumatera adalah: � �2 =0.72 �1+0.13 �5+0.21�6+0.20 �2, dimana: �1 = 0.52 �6 −0.69 �7 +0.87 �9 +0.35 �1. Dari model yang telah didapat, maka dapat disimpulkan bahwa yang memberikan pengaruh secara langsung terhadap kemiskinan di Sumatera Barat adalah: Jumlah pengangguran (�1 ) sebesar 51.8%, persentase penduduk dengan ijazah tertinggi SMA �5 sebesar 1.7%, persentase penduduk dengan ijazah tertinggi D1, D2, atau D3 �6 sebesar 4.41%. Pengaruh tidak langsung terhadap kemiskinan di Sumatera Barat adalah: persentase penduduk dengan ijazah tertinggi D1, D2, atau D3 �6 sebesar 14%, persentase penduduk dengan ijazah tertinggi D4 sampai S3 �7 sebesar 24.7%, laju pertumbuhan ekonomi �9 sebesar 39.2%. Secara bersama pengaruh dari variabel-variabel jumlah pengangguran (�1 ), persentase penduduk dengan ijazah tertinggi SMA �5 , persentase penduduk dengan ijazah tertinggi D1, D2, atau D3 � �6 , terhadap persentase pendududuk miskin (�2 ) sebesar 0.96.