Tinjauan Tata Rias Pengantin oleh Pihak Pelaminan di Kecamatan Koto Tangah Padang Sumatera Barat

Penelitian ini dilakukan berawal dari telah terjadi banyak perubahan baik dalam riasan maupun busana yang digunakan pengantin dalam prosesi pernikahan di Koto Tangah Padang. Dimana pakaian pengantin wanita yang dulunya berwarna merah dapat diganti dengan berbagai warna. Untuk kodek/lambak/sarung tidak menggunakan songket lagi melainkan kain beludru yang disesuaikan dengan warna baju pengantin dan kemudian di tambahkan ekor dari kain panjang menyerupai selayar pada pernikahan Barat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tata rias pengantin di Kecamatan Koto Tangah Padang, Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, pencatatan dokumentasi, dan foto. Selanjutnya data di kaji dan dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data penarikan kesimpulan dan verifikasi. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, maka peneliti melakukan beberapa hal dalam teknik pemeriksaan keabsahan data seperti perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, Hasil penelitian menunjukan hasil sebagai berikut: 1) Hasil riasan pengantin di Kecamatan Koto Tangah Padang tidak berbeda dengan riasan pengantin Minangkabau pada umumnya. 2) Bentuk busana yang digunakan pengantin di Koto Tangah Padang tidak berbeda dengan busana pengantin Minangkabau pada umumnya. 3) Perbedaan busana dan aksesories pengantin pada zaman dulu (sebelum tahun 2000) dan saat ini terletak dari hasil modifikasi yang dilakukan pihak pelaminan dan keinginan pelanggan.