Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas X SMA

Komunikasi matematis adalah salah satu kemampuan penting dalam pembelajaran matematika yang harus dikembangkan karena melatih Peserta Didik untuk percaya diri mencari, mengolah dan menganalisis informasi, sampai membuktikan dan melaporkan informasi tersebut. Komunikasi yang efektif baik guru dengan Peserta Didik ataupun antar Peserta Didik dalam proses pembelajaran menjadikan pembelajaran matematika lebih mudah dan menarik. Namun kenyataannya kemampuan ini sering kali terabaikan. Kemampuan komunikasi matematis merupakan syarat untuk memecahkan masalah, artinya jika Peserta Didik tidak dapat berkomunikasi dengan baik memaknai permasalah maupun konsep matematika maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Hasil uji coba lapangan pada peserta didik SMA terlihat bahwa pada tiap-tiap jenjang soal yang diujikan membutuhkan kemampuan komunikasi matematis yang berbeda-beda. Secara umum diperoleh hasil identifikasi jika semakin tinggi jenjang soal matematika, semakin banyak pula kemampuan komunikasi matematis yang dieksplorasi Peserta Didik sehingga pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan salah satu alternatifnya adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan RPP dan LKPD berbasis pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) yang memiliki validitas, kepraktisan, dan efektifitas yang baik. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan mengadopsi model Plomp yang terdiri dari 5 fase yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase tes, evaluasi dan revisi dan fase implementasi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validasi, pengamatan, kerja kelompok, tes hasil belajar dan angket. Semua data yang dikumpulkan dianalisis kevalidan, kepraktisan dan keefektifannya.