Sulaman Benang Emas Pelaminan Naras Pariaman Sumatera Barat: (Analisis DEsain dan Teknik)

Pelaminan Naras merupakan bagian dari budaya Minangkabau yang berfungsi sebagai tempat bersandingnya pengantin saat upacara perkawinan. Pelaminan Naras dihiasi dengan sulaman benang emas, namun dengan perkembangan zaman sulaman benang emas mulai mengalami perubahan dan sulit dijumpai. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain dan teknik sulaman benang emas pelaminan Naras Pariaman Sumatera Barat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dalam menjalankan penelitian ini teknik yang akan digunakan adalah observasi, wawancara, perekaman, dan dokumentasi. Pada analisis interaktif ada tiga komponen yang berkaitan, (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan (c) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) struktur pada pelaminan terdiri dari dasar/ pondasi, kain jalin/ kain ikat, tonggak katorok, kain bakabek, tirai langik langik, samia, kelambu, lalansia dan kepala lalansia, pengikat lalansia, garedeang, angkin/ lidah-lidah, karamai, opok, sabik-sabik, tirai cancang, tirai ombak, tabir, banta gadang atau banta sarugo, banta bulek, banta kopek, carano, dan dulamak, (2) bentuk desain motif hiasan yang terdapat pada pelaminan Naras pada umumnya bermotif tumbuh-tumbuhan dan hewan, (3) teknik dalam pembuatan sulaman benang emas pada pelaminan Naras yaitu, menyulam benang emas dengan pemberian hiasan pada kain menggunakan benang emas kemudian mengikatnya seperti jahitan yang diikat oleh benang jahit.