Implementasi Perda No 11 Tahun 2005 Terhadap Penertiban Prostitusi di Taman Melati Kota Padang

Perda No 11 tahun 2005 tentang ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat diterbitkan untuk menciptakan suatu tatanan kehidupan kota yang
tertib, nyaman dan tentram serta untuk menjaga pemanfaatan sarana/prasarana
fasilitas umum diperlukan adanya aturan yang dapat melindungi seluruh warga
kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Perda
No 11 tahun 2005 terhadap penertiban prostitusi di taman Melati kota Padang,
lalu mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaannya, serta
mendeskripsikan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang ditemui
tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam,
studi dokumentasi dan observasi. Kemudian uji keabsahan data dilakukan dengan
teknik triangulasi sumber. Selanjutnya data dianalisis dengan cara reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan implementasi Perda No 11 Tahun
2005 terhadap penertiban prostitusi di Taman Melati kota Padang sudah berjalan
cukup baik. Dimana dalam implementasi Perda No 11 tahun 2005 terkait masalah
prostitusi di taman Melati kota Padang sudah di laksanakan patroli lapangan yang
di laksanakan setiap hari nya, kemudian di lanjutkan dengan proses razia khusus
yang dilaksanakan setelah proses monitoring melalui kegiatan patroli lapangan,
selanjutnya tindak lanjut terhadap para pelaku yang terjaring razia yaitu proses
penyidikan terhadap para PSK. Namun masih ditemui beberapa kendala seperti
kelemahan yang masih terdapat pada Perda itu sendiri seperti masalah sanksi dan
hanya terdapat 2 pasal dalam Perda ini yang mengatur masalah prostitusi, selain
itu kelemahan faktor internal Satpol PP kota Padang juga merupakan kendala
yang serius contohnya adanya para oknum Satpol PP yang membacking para PSK
yang mengakibatkan sering bocornya informasi razia. Kurangnya pembinaan dan
peran serta masyarakat mengakibatkan Perda ini tidak berjalan dengan baik.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang ditemui tersebut adalah
seperti membangun disiplin kerja aparat secara menyeluruh sehingga Perda ini
dapat berjalan dengan baik, kemudian meningkatkan intensitas razia dan
Selanjutnya melakukan koordinasi pembinaan dengan PSKW Andam Dewi
Sukarami guna memberikan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai agamadan
moral terhadap para PSK agar tidak kembali menjalani profesinya semula.