Perhitungan Kebutuhan Udara untuk Kegiatan Penambangan pada Tunnel 2 PT. Allied Indo Coal Jaya

PT. Allied Indo Coal Jaya merupakan perusahaan pertambangan yang
bergerak dibidang pertambangan batubara. Metode penambangan yang digunakan
adalah metode penambangan bawah tanah room and pilar. Sistem ventilasi
tambang bawah tanah bertujuan untuk mendistribusikan udara bersih sepanjang
jalan udara, tempat kerja serta tempat tertentu pada tambang dalam. Sistem
ventilasi pada PT. Allied Indo Coal Jaya adalah system hembus (forcing system)
dengan 1 fan yang memiliki daya 11 Kw.
PT. Allied Indo Coal Jaya akan mengaktifkan kembali dua front pada
Tunnel 2 ,yaitu front J2 dan front maju untuk memaksimalkan produksi batubara
Tunnel 2. Dengan aktifnya kegiatan penambangan di front J2 dan front maju maka
kebutuhan udara pada tunnel 2 akan bertambah pula. Berdasarkan perhitungan
penulis kuantitas udara di dalam tambang Tunnel 2 saat ini sebesar 1,74 /detik
atau 104,4 /menit.
Untuk menghitung rencana kebutuhan udara digunakan teori Howart L.
Hartman dan KepMen RI No.555.K/26/MPE/1995. Setelah dilakukan perhitungan
kebutuhan udara untuk 9 pekerja dengan 3 front adalah sebesar 275,22 m3/menit
atau 4,59 m3/detik. Dapat disimpulkan kuantitas udara saat ini belum memenuhi
kebutuhan udara untuk kegiatan penambangan pada tunnel 2 dan perlu dilakukan
penambahan jumlah kuantitas udara.