Hubungan Musik Kerilu dengan Seremonial Kejai dalam Pesta Perkawinan di Desa Tapus Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu

Penelitian ini mengkaji tentang hubungan musik kerilu dengan
seremonial Kejai dalam pesta perkawinan di desa Tapus Kabupaten Lebong.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif
analisis. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, dan
observasi. Data dianalisis berdasarkan data primer dan sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh dari lapangan seperti wawancara, observasi,
perekaman, dan pengambilan gambar, sedangkan data sekunder adalah data
tambahan dari studi pustaka dari buku-buku dan skripsi- skripsi serta
wawancara bebas dengan beberapa warga setempat.
Seremonial Kejai merupakan suatu upacara adat yang biasa diadakan
oleh orang-orang yang tingkat ekonominya menegah keatas. Dahulunya Kejai
diadakan oleh raja-raja yang pernah memerintah di desa Tapus Kabupaten
Lebong. Dalam seremonial ini terdapat serangkaian acara yaitu permainan
kerilu dan lantunan sambei, tari Kejai(tari dewa-dewi).
Hasil penelitian menunjukkan adalah musik kerilu merupakan bagian
dari seremonial Kejai. Musik Kerilu digunakan atau dimainkan dalam
seremonial ini pada hari kedua dan ketiga, yakni pada hari Sabtu dan hari
Minggu. Bentuk penyajiannya musik Kerilu dalam seremonial Kejai hanya
dimainkan secara solo (tunggal) dalam mengiringi Sambei (berbalas pantun).
Durasi pertunjukan lebih kurang 3 menit atau tergantung pada syair pantun
yang dinyanyikan penyambei (penyanyi). Seremonial ini dianggap sangat
sakral bagi warga setempat karena musik kerilu menjadi media komunikasi
untuk memanggil dewa. Adapun lagu yang dibawakan adalah lagu Diwo
Menimang Anak, dimana lagu ini adalah cikal bakal dilaksanakannya
Seremonial Kejai.