Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat–Mandiri (PNPM Mandiri) terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Nagari Kayutanam

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas PNPM Mandiri terhadap
pemberdayaan masyarakat miskin di Nagari Kayutanam, pelaksanaan PNPM
Mandiri serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif, penelitian ini hanya berusaha untuk membuat deskripsi, gambaran
tentang suatu keadaan sebagaimana mestinya. Pemilihan informan memakai
teknik purposive sampling dan snow-ball sampling. Jenis datanya adalah data
primer dan data skunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
studi dokumenter. Teknik analisa yang dipakai adalah analisa kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kegiatan PNPM yang terlaksana
di Nagari Kayutanam adalah kegiatan simpan pinjam perempuan dan pengadaan
sarana prasarana. Pendekatan pembangunan yang dipakai adalah perpaduan antara
pendekatan Bottom Up dan Top-Down dengan memperhatikan aspirasi
masyarakat. (2) Kendala-kendala yang dihadapi adalah wali Korong dan camat
yang kurang respek dengan kegiatan serta musyawarah yang memakan waktu
lama. (3) Masyarakat meminjam dana bukan untuk modal usaha seperti yang
diharapkan pemerintah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan Program Nasional
pemberdayaan masyarakat mandiri di Nagari Kayutanam sudah terlaksana sesuai
perencanaan (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PNPM
Mandiri di Nagari Kayutanam dilihat dari unsur pemerintah dan masyarakat (3)
Efektifitas PNPM Mandiri terhadap ’pemberdayaan masyarakat’ miskin dalam
kegiatan simpan pinjam belum efektif dalam memberdayakan masyarakat. Dalam
kegiatan pengadaan sarana dan prasarana masyarakat sudah memiliki semangat
gotong royong. Sehingga disarankan (1) Hendaknya pihak – pihak terkait dari
pemerintah seperti camat, wali korong untuk ikut berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. (2) Musyawarah yang terlalu lama hendaknya dipersingkat (3) Memberi
pemahaman kepada masyarakat miskin agar mau diberdayakan dan berusaha
untuk mau lepas dari kemiskinan. (4) hendaknya program dijalankan secara
kontinue atau berkelanjutan untuk seterusnya.