Training Emotional Spiritual Quotient: Persepsi dan Implementasinya pada Mahasiswa UNP Alumni ESQ

Training ESQ merupakan salah satu cara pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk pengembangan SDM dengan mengarahkan dan memandu mahasiswa dalam membangun prinsip hidup dan membentuk karakter yang menggabungkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Namun, penerimaan, penilaian dan penerapan ESQ dalam kehidupan mahasiswa tidak terlaksana sesuai dengan tujuan ESQ. Hal ini menimbulkan pertanyaan penelitian; (1) bagaimana persepsi Mahasiswa UNP Alumni ESQ mengenai Training ESQ di Kota Padang. (2) bagaimana implementasi training ESQ di kalangan mahasiswa UNP Alumni ESQ dalam kehidupannya. Sehingga tujuan penelitian ini adalah: (1) memperoleh gambaran tentang persepsi mahasiswa UNP alumni ESQ terhadap training ESQ di Kota Padang. (2) mengetahui implementasi training ESQ di kalangan mahasiswa UNP Alumni ESQ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah para Mahasiswa UNP Alumni ESQ. Dengan menggunakan teknik pemilihan informan dengan purposive sampling dan diperoleh informan sebanyak 18 orang. Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis dengan menggunakan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menganalisis temuan dari penelitian ini digunakan Teori Penilaian Sosial oleh Sherif dan Hovland untuk melihat persepsi yang dimiliki oleh mahasiswa tentang training ESQ, dan Teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer digunakan untuk mengenal tindakan yang diambil mahasiswa berdasarkan persepsi (makna) yang dimilikinya. Temuan penelitian ini adalah (1) Mahasiswa yang memiliki keinginan sendiri untuk mengikuti training ESQ, memiliki konsep yang jelas tentang ESQ serta berinteraksi dengan orang-orang yang mendukung training ESQ maka timbul persepsi yang positif dalam dirinya. Sementara itu, mahasiswa yang mengikuti training ESQ karena pihak lain, belum memiliki konsep yang jelas tentang training ESQ menilai negatif training ESQ, sedangkan bagi yang telah memiliki pemahaman yang bagus tentang training ESQ memberikan penilaian yang biasa mengenai training ESQ. (2) Mahasiswa yang memiliki persepsi positif menyebabkan mahasiswa menerima nilai-nilai yang diberikan sehingga terjadi perubahan dalam dirinya. Mahasiswa yang merasakan manfaat positif dari training ESQ dengan antusias berpartisipasi dalam perencanaan pelaksanaan training ESQ di UNP serta mengajak mahasiswa lain agar mengikuti training ESQ. Sedangkan, mahasiswa yang berpersepsi negatif mengakibatkan tidak ada pengaruh yang dirasakan mahasiswa setelah mengikuti training ESQ, sehingga tindakan yang dilakukannya sebatas memperkenalkan training ESQ kepada mahasiswa lainnya, serta kurang berkontribusi pada perencanaan pelaksanaan training ESQ di UNP.