Penggunaan Lembar Soal Berbasis Pemecahan Masalah Terstruktur terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Matematika pada Kelas VIII SMPN 8 Padang Tahun Pelajaran 2010/2011

Matematika merupakan mata pelajaran wajib pada setiap setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang bertujuan
meningkatkan daya saing global juga menempatkan matematika sebagai mata pelajaran yang menjadi ciri khasnya. Namun, ketika siswa diberi soal tidak rutin,
mereka kurang mampu menyelesaikannya karena pemikiran mereka belum terstruktur sehingga kemampuan pemecahan masalah terlihat rendah. Berdasarkan permasalahan
ini, dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kemampuan siswa dalam menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah? Sedangkan pertanyaan penelitiannya adalah Apakah siswa mampu: (1) menemukan unsur diketahui dari soal
yang diberikan, (2) menemukan unsur ditanya dalam soal yang diberikan, (3)mengetahui topik lain yang bisa membantu penyelesaian soal yang diberikan, (4)
merencanakan penyelesaian terhadap soal yang diberikan, (5) Menyelesaikan soal yang diberikan, (6) memeriksa kembali setiap langkah untuk menemukan solusi terhadap soal yang diberikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa mampu: (1) menemukan apa yang diketahui dari soal, (2) menemukan
apa yang ditanya dalam soal, (3) mengetahui topik lain yang bisa membantu
penyelesaian soal, (4) merencanakan penyelesaian terhadap soal, (5) menyelesaikan
soal, (6) memeriksa kembali setiap langkah untuk menemukan solusi terhadap soal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan penelitian The one shot case study. Penelitian dilakukan pada kelas VIII D SMP Negeri 8 Padang.
Pelaksanaannya, ini masing-masing siswa diberi lembar soal yang berisi soal-soal pemecahan masalah untuk materi Relasi dan Fungsi. Lembar soal dikumpulkan setiap
pertemuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah masing-masing siswa dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah dan diiringi dengan
wawancara kepada masing-masing 3 siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah. Pada akhir pertemuan dilaksanakan tes hasil belajar dengan materi Relasi dan Fungsi dan pemberian angket. Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
siswa yang dilihat menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah selalu fluktuatif. Berdasarkan tes hasil belajar, diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat untuk siswa berkemampuan akademik tinggi, tetap untuk
siswa berkemampuan akademik rendah dan turun untuk siswa berkemampuan akademik rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan lembar soal berbasis pemecahan masalah terstruktur memberi pengaruh terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa.