Persepsi Guru Pamong tentang Kompetensi Mengajar Guru Praktik Mahasiswa D4 Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) pada SMK di Sumbar

Sesuai dengan yang dipersyaratkan UPPL, sebelum melaksanakan
kegiatan PPLK seorang mahasiswa harus menguasai mata kuliah bidang studi dan
mata kuliah kependidikan agar mahasiswa mampu melakukan kegiatan dalam
PPLK hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengemban tanggung jawab
sebagai seorang calon guru yang professional. Namun yang terjadi dilapangan
guru pamong yang bertugas sebagai pembimbing mahasiswa pada sekolah latihan
sebagian memiliki persepsi yang kurang baik mengenai kompetensi mengajar
guru praktik mahasiswa D4 Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan dalam
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK). Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Kompetensi Mengajar Guru Praktik
Mahasiswa D4 Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan dalam Pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) pada SMK di Sumbar.
Jenis penelitiaan ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh guru pamong yang pernah membimbing mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan PPLK pada SMK di Sumatera Barat yang
berjumlah 19 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dengan
menggunakan skala likert sebagai instrumen yang telah dianalisis validitas dan
reliabilitasnya kemudian data dideskripsikan dengan menggunakan kategori
penilaian yang telah ditetapkan untuk menganalisis seberapa besar skor yang
diperoleh dari masing-masing indikator penilaian.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh hasil penelitian
yaitu indikator kompetensi penguasaan bahan ajar mahasiswa diperoleh tingkat
pencapaian responden tertinggi pada kategori kurang baik dengan skor 36,84%,
indikator kompetensi pengelolaan program pembelajaran diperoleh tingkat
pencapaian responden tertinggi pada kategori sedang dengan skor 31,57%,
indikator kompetensi penggunaan media ajar diperoleh tingkat pencapaian
responden tertinggi pada kategori baik dengan skor 36,84%, indikator
kompetensi Penilaian hasil belajar siswa diperoleh tingkat pencapaian responden
tertinggi pada kategori kurang baik dengan skor 42,10%.