Handayani, Dina Fitria (2009) Kategori Fatis dan Konteks Penggunaanya dalam Bahasa Minangkabau di Kenagarian Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_DINA FITRIA HANDAYANI 67264-0-5-09.pdf
Download (96kB)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) bentuk dan fungsi fatis di Kenagarian Kambang Kecamatan Lengayang, (2) mendeskripsikan konteks penggunaan fatis di Kenagarian Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Data penelitian ini adalah tuturan yang digunakan oleh masyarakat
Kambang. Sumber data penelitian ini adalah penutur bahasa Minangkabau di Kenagarian Kambang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teori yang digunakan untuk memahami masalah dan panduan
penelitian ini adalah teori pragmatik, khususnya teori tindak tutur. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik pengamatan, perekaman, pencatatan, dan wawancara. Dalam hal ini, penutur
mengamati ungkapan fatis yang muncul dalam tuturan masyarakat Kambang,merekam dan mencacat tuturan yang terjadi saat tuturan berlangsung. Teknik yang
digunakan untuk menganalisis data sebagai berikut: (1) menstranskripkan data ke dalam bahasa tulis, (2) menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, (3)
menganalisis maksud yang terkandung dalam ungkapan fatis yang diperoleh dari subjek penelitian, (4) mengelompokkan ungkapan fatis berdasarkan bentuk dan
penggunaannya, (5) menafsirkan makna fatis, dan (6) menyimpulkan data serta menyusun laporan.
Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa fatis sering digunakan dalam tuturan sehari-hari. Ungkapan fatis yang muncul ada yang berbentuk partikel dan kata fatis berjumlah12 macam ,yaitu a, bae, de, e, gai, ke, ko, le, lai,me, nye, dan ti, delapan fatis dalam bentuk paduan, yaitu ala de, ciek lai, e lah, e nye, ke a, lei e, ti lah, ti a. Tujuh belas fatis dalam bentuk gabungan, yaitu ei-me,
je-ti-me, ka-me, ko-alah, kok-de, kok-tu-lai, lai-de, lah-le, le-e, le-bagai-lai, le-ti,me-e, ti-a-le, ti-e-kok, tu-nye, tu-nye-ma, tu-nyo, satu fatis dalam bentuk
perulangan, yaitu ke-ke, dua frasa fatis, yaitu insyaallah dan yarhakumullah,dan tiga klausa fatis, yaitu Apo kaba Ma, sehat?, Galakkan dak kurang de, Ma?,Kamano mando?. Faktor yang menjadi pertimbangan utama dalam menggunakan
fatis adalah tingkat keformalan dan tujuan komunikasi. Fatis terjadi dalam percakapan informal. Hubungan antara penutur dan mitra tutur adalah hubungan keakraban. Secara umum, fungsi fatis adalah membentuk interaksi sosial.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
| Date Deposited: | 20 Nov 2025 03:39 |
| Last Modified: | 20 Nov 2025 03:39 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/29586 |
