Tenunan Kubang di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota

Tenunan Kubang mulai dikenal masyarakat pada tahun 1941. Namun
tenunan Kubang sering mengalami pasang surut dan bahkan produksinya sering
terhenti sehingga masyarakat luas kurang mengenalnya. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian tentang tenunan Kubang saat ini. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan tentang motif, bahan, teknik menenun dan jenis
produk di tenunan Kubang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Jenis data berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan
dengan teknik analisis model interaktif yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yaitu dengan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yaitu motif tenunan Kubang ada 23 jenis yaitu: bungo
jaguang, bungo melati, bungo aka, pucuak robuang, bungo siriah, bungo
kacubuang, aka siriah, akar sulur, bungo matohari, bungo pacah salapan, bungo
bapanah, buah karambia balah duo, bungo tapak dara, tanduak kobau, kalo,
rangkiang, saik galamai, kali- kali, saik galamai campua, irih kue talam, , mato
angin, untaian bintang dan roda berantai.Motif tersebut ada yang berasal dari
tumbuhan, binatang dan benda-benda. Bahan tenun di tenunan Kubang terbagi
tiga yaitu benang lungsi, benang pakan dan benang untuk membuat motif. Teknik
menenun pada Tenunan Kubang awalnya menyiapkan alat dan bahan untuk
menenun. Sebelum proses menenun dimulai ada beberapa proses yang perlu
dilakukan yaitu: mangumpa, menghani, mengarok, menyuri dan menyambung
benang. Sedangkan untuk benang pakannya dilakukan proses menuring. Setelah
semua proses tersebut selesai barulah proses menenun dimulai. Produk yang
dihasilkan oleh Tenunan Kubang adalah baju kurung, rok, selendang, gamis, baju
koko, baju kemeja, sarung, songket dan busana anak. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat untuk melestarikan tenunan Kubang