Delfitri, Delfitri (2011) Ungkapan Fatis Bahasa Minangkabau dan Konteks Pemakaiannya di Kenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_DELFITRI_85836_3793_2011.pdf
Download (220kB)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menjelaskan bentuk ungkapan fatis bahasaMinangkabau dalam tuturan sehari-hari di Kenagarian Parit Kecamatan KotoBalingka Kabupaten Pasaman Barat, (2) menjelaskan fungsi ungkapan fatisbahasa Minangkabau dalam komunikasi sehari-hari di Kenagarian ParitKecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, (3) menjelaskan kontekspemakaian ungkapan fatis bahasa Minangkabau dalam komunikasi sehari-hari diKenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat.Data penelitian ini adalah tuturan yang digunakan oleh masyarakat KenagarianParit. Sumber data penelitian ini adalah penutur asli bahasa Minangkabau diKenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Jenispenelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik yang digunakanuntuk mengumpulkan data adalah teknik pengamatan, perekaman, dan pencatatan.Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan langkah-langkah sebagaiberikut. Pertama, mentranskripkan percakapan ke dalam bahasa tulis. Kedua,menterjemahkan percakapan ke dalam bahasa Indonesia. Ketiga, menentukan apasaja bentuk ungkapan fatis, fungsi ungkapan fatis, dan bagaimana konteksungkapan fatis dalam tuturan. Keempat, menginterpretasi ungkapan fatis yangdiperoleh dari subjek penelitian. Kelima, menyimpulkan data dan menyusunlaporan.Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa ungkapan fatis seringdiungkapkan dalam tuturan sehari-hari oleh masyarakat Kenagarian ParitKecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Ungkapan fatis yangmuncul ada yang berbentuk partikel dan kata fatis terdiri atas 27 macam, 20macam yang berbentuk paduan fatis, Delapan macam bentuk gabungan fatis, Duabentuk ungkapan fatis yang berupa frasa fatis, dan Dua bentuk fatis yang berupaklausa fatis. Fungsi ungkapan fatis yang terdapat dalam tuturan sehari-hari diKenagarian Parit ada enam macam, yaitu mengukuhkan pembicaraan,menegaskan pembicaraan, meyakinkan pembicaraan, mengawali pembicaraan,menutup pembicaraan, dan membuka saluran komunikasi. Ungkapan fatismerupakan komunikasi yang terikat konteks. Konteks penggunaan fatis mencakuppenutur, mitra tutur, bahasa yang digunakan, topik tuturan, dan situasi tutur saattuturan itu berlangsung. Ungkapan fatis dalam bahasa Minangakabau digunakandalam tuturan sehari-hari dalam situasi tidak resmi. Ungkapan fatis terjadi dalampercakapan informal. Secara umum, fungsi ungkapan fatis adalah membentukinteraksi sosial.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | UNGKAPAN FATIS BAHASA MINANGKABAU |
| Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) P Language and Literature > PQ Romance literatures |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Mutia Farida S.Sos |
| Date Deposited: | 18 Nov 2025 03:09 |
| Last Modified: | 18 Nov 2025 03:09 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/29414 |
