Bentuk Penyajian Tari Jalo dalam Upacara Adat Rajo Manjalani Rantau di Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Bentuk Penyajian Tari
Jalo Dalam Upacara Adat Rajo Manjalani Rantau Di Nagari Muaro Kecamatan
Sijunjung Kabupaten Sijunjung
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif analisis dan instrument utama adalah penulis sendiri dengan
menggunakan Teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan
studi kepustakaan dan beberapa alat bantu dalam menghimpun data di lapangan
seperti : alat tulis, kamera hp, kamera digital.
Dari hasil penelitian Bentuk Penyajian Tari Jalo dalam Upacara Adat Rajo
Manjalani Rantau terdapat gerak tari yang terdiri dari : geraksambah pembuka
(gerak sembah pembuka), gerak maambiak jalo (gerak mengambil jala), gerak
tasilanciak (gerak terpeleset), gerak manangkokikan (gerak menangkap ikan),
gerak mamasuakkan ikan (gerak memasukkan ikan), gerak kanai kotoran (gerak
tersentuh kotoran), gerak disangek ikan bauang (gerak digigit ikan sejenis ikan
lele), gerak manolong kawan (gerak menolong kawan), gerak silek bungo (gerak
silat bunga)dan gerak sambah damai (gerak sembah damai).Tari Jalo ini berfungsi
dalam Upacara Adat seperti Upacara Adat Rajo Manjalani Rantau dan sebagai
hiburan seperti acara kesenian di hari – hari besar. Tari Jalo ditarikan oleh 2 orang
penari laki – laki, kostum penari masih sederhana yaitu memakai baju adat
Minangkabau yang terdiri dari: baju taluak balango, celana guntiang cino,
sesamping dan destar penutup kepala. Musik di dalam Tari Jalo yaitu
menggunakan alat musik gendang dan 6 talempong yang dimainkan oleh 4
orang.Selain itu Penari Tari Jalo menampilkan tari ini dengan menggunakan
property yang terdiri dari jalo / jala yang digunakan masyarakat untuk menangkap
ikan dan 2 kantong yang terbuat dari pandan sebagai tempat ikan yang telah
ditangkap.