Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kecamatan Linggo Sari Baganti

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di indikasikan
belum tersampaikan dan terserap dengan baik oleh siswa, walaupun komputer
bukan hal yang baru dan asing bagi sebagian besar siswa. Kenyataannya masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk menyerap materi pelajaran yang
diberikan. Untuk itu penulis melakukan penelitian ini dengan mengambil judul
tentang faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran teknologi
informasi dan komunikasi SMP di kecamatan Linggo Sari Baganti.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitiatif dengan metode deskriptif. Teknik dan alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : menggunakan Angket (Kuisioner). Dalam
penelitian ini, penulis mengambil sampel dari dua sekolah, yaitu SMPN 1 dan
SMPN 5 di kecamatan Linggo Sari Baganti. Dengan Jumlah sampel sebanyak 77
orang siswa.
Hasil penelitian dapat terlihat bahwa tingkat kesulitan siswa yang berasal
dari diri sendiri masih cenderung berada pada tingkatan sedang. Hal ini terlihat
dari bahwa prosentase terbesar berada pada kisaran 30.46 % yang merupakan
hasil terbanyak. untuk kategori tingkat kesulitan yang sangat tinggi dapat dilihat
angka pada kategori selalu dengan total angka mencapai 13.46%. sedangkan
siswa yang mengalami kesulitan tinggi mencapai angka 21.96%. Hasil ini masih
berimbang dengan siswa yang tidak mengalami kesulitan dari diri sendiri yaitu,
kadang-kadang21.25% . Adapun untuk yang sangat tidak mengalami kesulitan
sama sekali berada pada kisaran 12.87%. Dalam indikator yang kedua ini terjadi
perubahan, dimana rata-rata siswa mengalami tingkat kesulitan tinggi dengan
hasil mencapai 36.73%. diikuti dengan kesulitan yang sangat tinggi sebesar
24.49%. sementara yang mengalami tingkat kesulitan sedang 23.56%. Siswa yang
mengalami tingkat kesulitan rendah yaitu jarang 10.205 sangat rendah 5.01%
tidak terlalu signifikan. Jadi dalam indikator kedua ini terlihat jelas faktor
lingkungan sekolah memberikan pengaruh yang besar dalam menciptakan
kesulitan belajar siswa.