Analisis Perbandingan Kestabilan Lereng Terkait dengan Faktor Peledakan Pada Lokasi Tambang Air Laya Barat PT. BA UPTE Sumatera Selatan

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk sebagai salah satu BUMN dibawah
Departemen Pertambangan dan Energi yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera
Selatan. Sistem penambangan yang digunakan oleh PT. Bukit Asam adalah
tambang terbuka dengan metode konvesional dan contiuous mining yang
berlokasi di Tambang Air Laya (TAL), Tambang Muara Tiga Besar (MTB), dan
Tambang Banko Barat.
Pada lokasi Tambang Air Laya Barat adalah tambang baru yang beroperasi
pada bulan Januari tahun 2016. Maka dari itu diperlukan perencanaan yang
matang dengan menghitung faktor kestabilan lereng supaya dapat mengetahui
keadaan lereng tersebut dalam keadaan stabil atau tidak. Untuk mencegah bahaya
kelongsoran pada anggaran kerja pertahun (RKAP) pada rancangan tahun 2016,
karena menyangkut keselamatan kerja, keamanan alat dan produksi.
Pada laporan tugas akhir ini akan dilakukan analisis kestabilan lereng pada
lokasi Tambang Air Laya (TAL) Barat. Analisis kestabilan menggunakan
program Geostudio2007 dengan metode Slope/W.
Dari hasil analisis kestabilan lereng didapatkan hasil bahwa lereng yang
sudah dianalisis dalam keadaan aman karena didapatkan hasil FK > 1.25, akan
tetapi masih ada terdapat lereng yang dalam keadaan riskan yaitu lereng
keseluruhan pada penampang B-B’ (Ada Peledakan) karena hasil dari analisis
didapatkan hasil FK 1.170 dan 1.221. Untuk itu perlu dianalisis ulang dengan cara
memperkecil kemiringan jenjang lereng atau bisa juga dengan menambah jenjang
dan memperkecil tinggi, sehingga didapatkan hasil FK 1.309 dan 1.275.