Struktur Asosiasi dan Kelarutan (Methyl Red dan Methylene Blue) dalam Mikroemulsi dan Kristal Cair Lamelar dari Sistem Air, Sikloheksana dan Surfaktan Non Ionik (Tween 20 dan Tween 60)

Kelarutan zat warna dalam mikroemulsi dan kristal cair secara spontan telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti bidang farmasi, kosmetik, tekstil dan lain sebagainya. Zat warna yang terlarut dalam asosiasi mikroemulsi dan kristal cair menggunakan surfaktan non ionik tween 20 dan tween 60 diharapkan dapat menjadi acuan dalam aplikasi penyediaan tinta ballpoint dan tinta cartridge. Surfaktan tween 60 yang memiliki rantai hidrokarbon yang lebih panjang sehingga dapat mengikat lebih banyak fasa hidrofobik dan menghasilkan wilayah asosiasi mikroemulsi w/o. Zat warna methyl red dan methylene blue tidak dapat larut dalam pelarut non polar seperti sikloheksana. Namun dengan dilarutkan dalam asosisasi mikroemulsi maupun kristal cair lamelar methyl red dan methylene blue dapat larut dalam pelarut non polar. Kelarutan zat warna dalam struktur asosiasi surfaktan. Sedangkan untuk nilai indeks bias mengalami peningkatan dengan meningktanya fraksi surfaktan dalam komponen dan pada titik uji yang sama akan meningkat nilai indeks bias setelah dilakukan penambahan zat warna. Sedangkan untuk nilai viskositas ≤ 200 cP ini telah memenuhi syarat sebagai suatu mikroemulsi dan dengan penambahan zat warna nilai viskositas semakin meningkat.