Studi tentang Pakaian Pengantin Tradisi Tahun 50-an Kenagarian Kubang Putiah Kec. Banuhampu. Kab. Agam

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pakaian pengantin tradisi
tahun 50-an Kenagarian Kubang Putiah Kec. Banuhampu Kab. Agam yang meliputi
desain ( model, bahan, warna, dan ragam hias),tata busana dan makna filosofinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian ini dilakukan di Kenagarian Kubang Putiah Kec. Banuhampu. Kab. Agam.
Jenis data berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui
observasi, waancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri.
Pakaian Pengantin Kenagarian Kubang Putiah terdiri dari dua pasangan
pakaian yaitu pakaian yang memakai tikuluak tanduak dan suntiang, adapun bagian
pakaiannya adalah baju kurung dari bahan beludru memakai kikik dan sibar, kodek
yang dipakai kodek balapak, selempang dan tikuluak tanduak, perhiasan, selop dan
donsi yang dipegang ditangan. Untuk pakaian pengantin laki laki, baju disebut baju
lapang, celananya celana besar telapak itik, salempang (sandang), sesamping, ikat
pinggang, keris, tongkat, dan alas kaki memakai selop (terompa). Untuk pakaian yang
memakai sunting pakian pengantin perempuan sama, yang membedakan hanyalah
pada pemasangan selempang, memakai kalung, dan sunting, sedangkan untuk laki
lakinya memakai baju kemeja putih, baju gadang (jas), celana stelan dari jas, dasi ,
sesamping dari sarung bugis, pending (ikat pinggang), alas kaki memakai sepatu.
Baju untuk pengantin laki laki dan perempuan mempunyai lambang atau makna dan
nasehat untuk kedua pengantin dalam kehidupan berumah tangga.