Kepedulian Orang Tua terhadap Anak Berkesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar Negeri 13 Padang Alai Kota Payakumbuh

Kepedulian orang tua terhadap anak berkesulitan belajar matematika memegang peranan penting sekali untuk mencapai hasil pendidikan anaknya. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama sekali yang memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam kepedulian ini meliputi kelengkapan sarana belajar anak, perhatian dan dorongan orang tua, penyediaan waktu luang oleh orang tua bersama anak di rumah serta interaksi dan berbagi pengalaman antara orang tua dan anak. Jadi permasalahan yang akan diteliti adalah seberapa persenkah tingkat kepedulian orang tua terhadap anak berkesulitan belajar matematika di Sekolah Dasar Negeri 13 Padang Alai Kota Payakumbuh. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang sesuai dengan permasalahan kepedulian orang tua terhadap anak berkesulitan belajar matematika yaitu kepedulian dalam penyediaan sarana belajar anak baik untuk ke sekolah maupun untuk di rumah, perhatian dan dorongan, penyediaan waktu luang dan interaksi orang tua dengan anak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan persentase. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang anaknya mengalami kesulitan belajar matematika di Sekolah Dasar Negeri 13 Padang Alai Kota Payakumbuh sebanyak 20 orang yang mempunyai latar belakang 1 orang tamat SMA, 2 orang tamat SMP dan 17 orang tamatan SD. Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik total sampling karena populasinya sedikit maka semuanya dijadikan sampel. Dalam pengumpulan data menggunakan angket yang disusun peneliti bersama guru pembimbing khusus dengan mendatangi orang tua ke rumah masing- masing. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepedulian orang tua terhadap anak berkesulitan belajar matematika dalam melengkapi sarana dan prasarana belajar anaknya sangat kurang sekali, karena lebih setengah dari orang tua yang menyatakan tidak pernah melengkapi saran belajar anaknya. Perhatian dan dorongan yang diberikan orang tua pun kurang karena hampir setengah dari responden menyatakan tidak pernah memberikan perhatian dan dorongan sepenuhnya terhadap anak berkesulitan matematika. Orang tua banyak yang menghabiskan waktu untuk mencari nafkah, maka waktu untuk anak mereka di rumah sangat sedikit dan tidak terjadwal. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan orang tua karena lebih dari setengahnya yang menyatakan tidak pernah. Dalam membagi pengalaman dan interaksi hampir setengah dari menyatakan kadang-kadang saja membagi pengalaman dan melakukan komunikasi dengan anak. Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepedulian orang tua terhadap anak berkesulitan belajar matematika masih sangat kurang.