Hubungan Anak Setelah Menikah dengan Orang Tuanya yang Sudah Lansia: Studi Kasus pada Lansia yang Anaknya Memilih Struktur Keluarga Inti/ Neolokal setelah Menikah di Jorong I Bancah Taleh, Nagari Geragahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam

Kurniawan, Deddy (2011) Hubungan Anak Setelah Menikah dengan Orang Tuanya yang Sudah Lansia: Studi Kasus pada Lansia yang Anaknya Memilih Struktur Keluarga Inti/ Neolokal setelah Menikah di Jorong I Bancah Taleh, Nagari Geragahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_DEDDY_KURNIAWAN_79546_2197_2011.pdf] Text
final_B1_DEDDY_KURNIAWAN_79546_2197_2011.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Hubungan anak setelah menikahdengan lansia dititikberatkan pada fungsi anak kepada orang tuanya dan sangatdipengaruhi oleh struktur keluarga yang dipilih anak setelah menikah, sebabstruktur keluarga banyak menentukan pola-pola hubungan dalam keluarga. Padastruktur keluarga inti, setelah menikah anak tinggal relatif berjahuan (beda jorong,nagari dan kecamatan) dengan keluarga luas (lansia) dan tidak ada tempat untukpengaturan orang jompo/ lansia. Pada masyarakat Jorong I Bancah Taleh banyak(dari 720 KK, 480 KK di antaranya adalah Keluarga inti) anak setelah menikahtinggal di keluarga inti/ neolokal. Bagi anak setelah menikah yang tinggal dikeluarga inti/ neolokal berpotensi kesulitan menjalankan fungsi (kewajiban)kepada lansia. Perhatian dan dukungan merupakan hal yang sangat penting bagilansia, agar lansia tidak hanya berumur panjang tetapi dapat menikmati masatuanya dengan bahagia serta dapat meningkatkan kualitas hidup diri mereka.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi (action theory)yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Asumsi dasar dari teori ini adalah bahwatindakan manusia muncul dari kesadarannya dan dari situasi lingkungan yangmengitarinya. Tindakan yang dilakukan anak setelah menikah memilih strukturkeluarga inti/ neolokal muncul dari kesadarannya (rasional) dan dari situasilingkungan yang mengitarinya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitianstudi kasus instrinsik, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi danwawancara. Informan penelitian 36 orang adalah anak menikah (laki-laki danperempuan), lansia, suami, cucu, Wali Jorong I Bancah Taleh dan Wali NagariGeragahan. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposivesampling. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisisdata dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan).Temuan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yangdisosiatif dalam bentuk kontravensi dengan tipe kontravensi generasi antara lansiadengan anak perempuan yang tinggal di keluarga inti/ neolokal, ditandai dengankurangnya intensitas pertemuan/ interaksi, waktu anak perempuan lebih banyakdihabiskan bersama keluarga (suami dan anak), dan anak perempuan kesulitanmengajak orang tuanya yang sudah lansia untuk tinggal bersamanya. Hubunganlansia dengan anak laki-laki setelah menikah sejak awal sudah renggang karenadipengaruhi faktor budaya, namun anak laki-laki setelah menikah juga memberiperhatian dan dukungan kepada lansia terutama kepada lansia yang tidak punyaanak perempuan/ semua anak perempuan memilih struktur keluarga inti/ neolokal(memiliki hubungan yang asosiatif dalam bentuk akomodasi).

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: ORANG TUA, ANAK
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1
Depositing User: Mutia Farida S.Sos
Date Deposited: 14 Nov 2025 06:47
Last Modified: 14 Nov 2025 06:48
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/29222

Actions (login required)

View Item
View Item