Dampak Pola Asuh Orangtua Terhadap Tingkat Kreativitas Menggambar Anak di TK Kemala Bhayangkari 3 Alai Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kreativitas menggambar
anak di TK Kemala Bhayangkari 3 Alai Padang terlihat bahwa kurangnya percaya
diri anak dalam pemilihan warna, bertanya tentang gambar apa yang dibuatnya,
kurangnya ide untuk menggambar dan gambar yang ditampilkan seringkali
gambar yang sejenis. Anak kurang mampu menjelaskan setiap gambar yang
dibuatnya dan jawabannyapun kurang bermakna atau anak tidak bisa memberi
judul pada gambar, anak hanya bisa menyebutkan gambar satu-persatu.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak TK Kemala
Bhayangkari 3 Alai Padang yang berjumlah 93 dengan sampel penelitian 18 anak.
Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu
Penentuan sampel secara purposive dilandasi tujuan atau pertimbanganpertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah melalui angket, wawancara. Observasi, dan portofolio.
Angket digunakan untuk melihat pola asuh orangtua secara umum, wawancara
untuk melihat sejauhmana dukungan orangtua terhadap tingkat kreativitas
menggambar anak. Observasi dan portofolio digunakan melihat proses dan hasil
karya menggambar anak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pola asuh yang digunakan oleh
orangtua adalah pola asuh demokratis, hal ini terbukti dari analisis yang
mengungkapkan nilai rata-rata orangtua yang menggunakan pola asuh demokratis
adalah 4,477, pola asuh permisif rata-rata 4,173, dan 3,625 rata-rata pola asuh
demokratis. Jika dilihat dari proses dan hasil karya anak, kreativitas menggambar
anak masih rendah. Berarti pola asuh kurang mempengaruhi kreativitas
meggambar pada anak. Akan tetapi faktor lain mempengaruhi kreativitas
menggambar anak yang dapat dilihat dari hasil wawancara yaitu kurangnya
dukungan orangtua dalam mengembangkan kreativitas menggambar anak di TK
Kemala Bhayangkari 3 Alai Padang terlihat bahwa orangtua jarang menemani
anaknya dalam menggambar, orangtua memberikan pujian yang mematikan
kreativitas anak. Jika orangtua kurang peduli pada perkembangan menggambar
anak, maka kreativitas menggambar anak juga tidak akan berkembang.