Tindak Tutur Guru dalam Mengkritik Siswa pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk tuturan mengkritik yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar, (2) fungsi tuturan mengkritik yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar, dan (3) strategi tuturan mengkritik yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar. Penelitian ini menggunakan teori pragmatik yang mencakup (1) tindak tutur, (2) bentuk tuturan, (3) fungsi tuturan, (4) strategi bertutur, (5) kesantunan berbahasa, dan teori (6) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari tuturan salah seorang guru bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan alat bantu (perekam, kaset, dan lembar pengamatan). Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah: (1) mentraskripsikan tuturan responden (guru) yang telah direkam berupa data lisan ke dalam bentuk tulisan, (2) mengidentifikasi tindak tutur guru tersebut, (3) mengklasifikasikan tindak tutur dalam mengkritik berdasarkan bentuk, fungsi, dan strateginya, (4) menganalisis lembar pengamatan dengan melihat konteks tuturan yang dilakukan oleh guru dan penganalisisan terhadap seluruh data berdasarkan teori, (5) merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Berdasarkan data dan analisis data, dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, tindak tutur guru dalam mengkritik siswa pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman ditemukan sebanyak 87 tuturan. Kedua, bentuk tindak tutur guru dalam mengkritik siswa pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman terbagi menjadi: (a) bentuk deklaratif sebanyak 47 tuturan, (b) bentuk interogatif sebanyak 31 tuturan, dan (c) bentuk imperatif sebanyak 9 tuturan. Ketiga, fungsi tindak tutur guru dalam mengkritik siswa pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman terbagi menjadi: (a) fungsi menegur sebanyak 50 tuturan, (b) fungsi menyuruh sebanyak 22 tuturan, (c) fungsi menyarankan sebanyak 15 tuturan. Keempat, strategi tindak tutur guru dalam mengkritik siswa pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTs Negeri Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman terbagi menjadi: (a) bertutur terus- terang tanpa basa-basi sebanyak 19 tuturan, (b) bertutur dengan basa-basi kesantunan positif sebanyak 29 tuturan, (c) bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif sebanyak 32 tuturan, (d) bertutur samar-samar sebanyak 7 tuturan, dan (e) bertutur di dalam hati pada penelitian ini tidak ditemukan.