Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V SDN 05 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang

Penelitian ini berawal dari kenyataan di sekolah bahwa pembelajaran IPA
sering di dominasi oleh guru sehingga hasil belajar IPA belum sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk mengatasinya dilakukan tindakan dengan menggunakan
pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar
di mana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 05 Sawahan Kecamatan padang
Timur Kota Padang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2
siklus, dan dalam satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Penelitian ini
menggunakan 4 tahap tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Adapun subjek penelitian adalah guru kelas dan siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 05 Sawahan Kec Padang Timur Kota Padang. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, catatan lapangan, instrumen penelitian
berupa tes hasil belajar, lembaran observasi dan lembaran catatan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA
khususnya materi pesawat sederhana siswa kelas V SDN 05 Sawahan.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat a) pada hasil eblajar dari Kriteria
ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 75%, meningkat pada siklus II menjadi
90% dengan arti kata telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. B) rata-rata skor
aspek afektif siswa pada siklus I 71,23% yang berada pada kriteria Baik,
meningkat pada siklus II menjadi 85,67% berada dalam kategori Sangat Baik dan
c) rata-rata skor aspek psikomotor pada siklus I 72,02% berada pada kriteria Baik,
meningkat pada siklus II menjadi 89,95% berada pada kriteria Sangat Baik.
Secara keseluruhan dilihat dari rata-rata aspek kognitif, afektif, psikomotor yang
rata-ratanya 70,95 berada pada kriteria Baik meningkat menjadi 86,90 dengan 39
siswa (100%) mencapai ketuntasan minimal yang telah diharapkan