Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Terbuka di PIT ABL (Anugrah Bumi Lestari) PT. Banjarsari Pribumi, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan

PT. Banjarsari Pribumi merupakan perusahaan pertambangan batubara yang dalam proses penambangannya menggunakan metode tambang terbuka. Saat hujan air akan mengaliri area penambangan melalui saluran terbuka yang menyebabkan
pendangkalan akibat longsoran dinding saluran disepanjang saluran. Dengan adanya air yang memenuhi sump menyebabkan terganggunya proses pengambilan batubara, air yang bersifat asam korosif akan menyebabkan berkurangnya umur
peralatan, serta mengurangi mobilitas peralatan mekanis. Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian, maka penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dilapangan serta data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Daerah tangkapan hujan sebesar 0,675 km 2 dan bukaan tambang 0,1946 km 2
dengan debit air limpasan 1,048 m 3 /detik dan debit air tanah sebesar 0,179 m 3 /detik sehingga debit air total sebesar 1,227 m 3 / detik. Head total 55,53 m sehingga
diperlukan 2 pompa untuk mengeluarkan air dari sump. Saluran terbuka telah mampu untuk mengalirkan air dari limpasan maupun pemompaan. Didapatkan bahwa kolam akan penuh dalam waktu 146 hari atau sekitar 5 bulan. Sedangkan dengan menggunakan volume kolam rencana sebesar 22.644 m 3 kolam akan penuh dalam waktu 172 hari atau sekitar 6 bulan. Perlu dilakukannya penambahan dimensi dan pengerukan settling pond secara rutin, dari perhitungan pengerukan dapat dilakukan setiap 3-5 bulan sekali agar lumpur dapat terrendapkan dengan baik Ukuran saluran terbuka dapat diminimalkan lagi sehingga air limpasan dapat tetap dialirkan dengan dimensi minimum, yang berakibat pada berkurangnya longsoran
dan material yang ikut dan memudahkan saat perawatan settling pond.