H. Imam Maulana Abdul Manaf Amin Al Khatib Guru Tarekat Syathariah di Koto Tangah Padang.

Skripsi ini merupakan kajian biografi yang menggambarkan perjalananhidup H. Imam Maulana Abdul Manaf Amin Al Khatib mulai dari lahir hinggaakhir hayat. Biografi H. Imam Maulana Abdul Manaf Amin Al Khatib pantasditelusuri karena beliau adalah seorang Guru dan Ulama Tarekat Syatthariah diKoto Tangah yang memiliki peranan penting terutama untuk mempertahankan danmengembangkan ajaran Tarekat Syatthariah khususnya di Koto Tangah. Fokuspenelitian ini mengkaji bagaimana proses yang dilalui oleh Imam Maulanasehingga menjadi seorang guru dan ulama Tarekat Syatthariah. Studi ini bertujuanuntuk menjelaskan perjalanan hidup dan mendeskripsikan perkembangan ajaranTarekat Syatthariah oleh Imam Maulana sebagai Guru dan juga sebagai Ulama.Penelitian ini termasuk penelitian sejarah dengan menggunakanpendekatan biografi yaitu studi tokoh atau sering disebut penelitian RiwayatHidup (Individual Life History). Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode sejarah melalui beberapa tahap ; Pertama Heuristik, mencari danmemperlihatkan data baik sumber primer dan sumber sekunder, sumber primerberupa dokumen yang berkaitan dengan H. Imam Maulana, sumber lisan berasaldari hasil wawancara terhadap informan dengan menyiapkan pertanyaan yangdirancang sebelumnya. Tahap Kedua berupa kritik sumber yaitu pengujian danseleksi terhadap data yang dikumpulkan untuk melihat tingkat keaslian/autensitasdata (kritik eksternal) dan menguji informasi yang terdapat dalam sumber (kritikinternal). Kritik ini dilakukan terhadap data yang berkaitan dengan perjalananhidup H. Imam Maulana Abdul Manaf Amin Al Khatib. Tahap Ketiga analisis daninterprestasi data dan terakhir adalah penulisan dalam bentuk Skripsi.Dari penelitian ini dapat diperoleh gambaran dari perjalanan hidupH.Imam Maulana yang dilahirkan disebuah kampung kecil di Koto Tangah yangmasyarakatnya pada waktu itu sudah dimasuki oleh kelompok modernis/kaummuda dimana terjadi pergolakan dan perdebatan antara kaum tua dan kaum muda.Namun H. Imam Maulana mampu bertahan dengan prinsipnya untuk tetapmempertahankan dan mengembangkan ajaran Tarekat Syatthariah sehingga diadihargai dan disegani oleh masyarakat khususnya para pengikutnya.