Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Bercerita Berpasangan Bagi Siswa Kelas VI SD Angkasa I Lanud Padang.

Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh informasi bahwa kemampuan
berbicara siswa kelas VI SD Angkasa I Lanud Padang masih rendah. Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas ini untuk mendeskripsikan bentuk perencanaan, bentuk
pelaksanaan, dan bentuk hasil belajar siswa menggunakan pendekatan kooperatif tipe
bercerita berpasangan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi terhadap tindakan yang dilakukan setiap siklus. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Angkasa
I Lanud Padang semester II tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 32 orang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi aktifitas,
lembar IPKG 1,dan lembar hasil belajar untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berbicara siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil belajar siswa menunjukkan tahap perencanaan guru telah merancang
perencanaan pembelajaran sesuai dengan KTSP dan disesuaikan dengan langkahlangkah
pembelajaran kooperatif tipe becerita berpasangan. Pada tahap pelaksanaan
guru telah melaksanakan pembelajaran berbicara dengan pendekatan kooperatif tipe
bercerita berpasangan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah disusun.
Kemampuan berbicara meningkat, dengan hasil sebagai berikut: (1) siswa telah
mampu menentukan frasa kunci dari cuplikan pidato, menggunakannya untuk
menyampaikan pidato dengan kalimat sendiri, (2) siswa telah mampu menyampaikan
pidato dengan lafal,intonasi, dan intonasi yang tepat, dan (3) siswa telah mampu
memberikan tanggapan terhadap penyampaian pidato temannya. Pada tahap penilaian
guru tidak hanya melaksanakan penilaian hasil tetapi juga penilaian proses. Dari hasil
penilaian didapat peningkatan hasil belajar siswa, pada siklus I yaitu 68 dan siklus II
yaitu 85. oleh sebab itu, disarankan agar guru dapat melaksanakan pembelajaran
menggunakan pendekatan kooperatif tipe bercerita berpasangan dengan tujuan untuk
dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa dan pembelajaran yang
dilaksanakan lebih bermakna.