Koperasi Unit Nagari VII Koto Talago II: Studi Historis tentang Koperasi di Kanagarian VII Koto Talago(1953-2011)

Salah satu bentuk koperasi yang tumbuh dari swadaya masyarakat yang masih mampu
bertahan sampai sekarang adalah KUN VII Koto Talago II. Menarik untuk dikaji lebih dalam,
karena selain sebagai salah satu koperasi terlama yang masih mampu bertahan sampai sekarang
dengan menggondol berbagai prestasi, koperasi ini berbeda dengan koperasi lainnya karena
sampai sekarang masih memepertahankan nilai-nilai sosial (jiwa julo-julo) yang tertanam kuat.
Adapun yang menjadi fokus permasalahan adalah: Pertama, kenapa koperasi ini mampu
bertahan sampai sekarang, Apakah ada hubungannya dengan manajemen yang diterapkan
dikoperasi ini? Jika ada, bagaimana manajemen KUN VII Koto talago II dari awal berdiri 1953
sampai sekarang?. Kedua: apa manfaat yang dapat diperoleh bagi anggota maupun masyarakat
sekitarnya dengan adanya koperasi ini?. Tujuan penelitiaan ini adalah untuk memperoleh
gambaran pengelolaan (manajemen) koperasi dari tahun 1953-2010 dan meneskripsikan manfaat
keberadaan koperasi bagi anggota dan masyarakat Kanagarian VII Koto Talago.
Penelitian ini dilalukan dengan mengikuti langkah-langkah penelitian sejarah melalui
empat tahapan: pertama Heuristik, adalah tahap mengumpulkan data yang relevan dengan topik
penelitian. kedua Kritik Sumber (eksternal maupun internal), yaitu melakukan pengujian terhadap
kebenaran, keaslian dan kesahihan data yang ditemukan di lapangan. ketiga interpretasi, yaitu
menghimpun data yang terkumpul kemudian memilah-milah dengan menyeleksi data yang
dianggap relevan dengan kajian penelitian. Terakhir adalah tahap penulisan sejarah dalam bentuk
skripsi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa sistem pengelolaan
(manajemen) koperasi yang diterapkan d KUN VII Koto Talago II tidak jauh berbeda dengan
koperasi lainnya yang mana tetap saling menggantikan antar satu posisi dengan posisi lainnya.
Perlu diketahui bahwa salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi adalah karena kepercayaan
dan keterbukaan serta komunikasi yang bagus anatara anggota dengan pengurus bukan keinginan
sendiri. Hal ini terlihat dari dua periode awal sampai periode kedua (1953-1969) yang menjadi
pengurus dan badan pemeriksa adalah tetap orang yang sama, karena mereka adalah para pendiri
koperasi dan tokoh masyarakat. Pembagian kerja yang bagus terlihat dari periode ketiga yakni
sejak tahun 1970 –an karena setiap unsur koperasi telah memperoleh pelatihan seperti
pembukuan, administrasi dan lain-lain dari para ahlinya. Selanjutnya pada tahun 1980 sudah ada
pembagian kerja yang jelas dan pengurus tidak lagi merangkap kerjanya sebagai pengelola.
Manfaat yang diperoleh bagi anggota banyak sekali baik dibidang ekonomi maaupun sosial,
sedangkan bagi masyarakat adalah mereka diperlakukan sama dengan anggota terutama untuk
usaha pemasaran hasil panen sehingga walaupun tidak menjadi anggota KUN VII Koto Talago II
tetap dapat menikmati adanya koperasi tersebut.