Sari, Mira Eka (2011) Tradisi Syukuran Muyang Tampek Baringin pada Masyarakat Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_MIRA_EKA_SARI_79527_2597_2011.pdf
Download (1MB)
Abstract
Tradisi Syukuran Muyang Tampek Baringin merupakan tradisi yang masih
dipertahankan oleh masyarakat Batu Gadang hingga kini. Tradisi ini dilaksanakan
apabila terkabul nazar masyarakat Batu Gadang. Nazar tersebut ditujukan kepada
Muyang Tampek Baringin yang merupakan nenek moyang leluhur terdahulu yang
memiliki kekuatan melebihi manusia biasa yang diyakini dapat mengabulkan nazar
warga masyarakat. Tradisi ini dilakukan oleh warga yang telah terkabul nazarnya
seperti sembuh dari sakit, mendapat rezeki yang berlimpah, sukses dalam pekerjaan,
dan lain sebagainya. Tradisi syukuran Muyang Tampek Baringin masih dilaksanakan
oleh masyarakat Batu Gadang walaupun mereka beragama Islam aliran
Naqsyabandiyah. Dalam Islam aliran Naqsyabandiyah yang berpengaruh luas di Batu
Gadang diajarkan untuk berzikir kepada Tuhan dengan sepenuh hati, bukan bernazar
yang ditujukan kepada Muyang Tampek Baringin yang diyakini memiliki kekuatan
melebihi manusia biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
pelaksanaan tradisi syukuran Muyang Tampek Baringin dan menjelaskan makna
tradisi syukuran Muyang Tampek Baringin.
Penelitian ini menggunakan teori interpretatif yang dikemukakan oleh
Clifford Geertz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara snowball dengan
jumlah informan 29 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi
dan wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan analisis interpretatif dengan langkah-langkah hermeneutik data,
menginterpretasikan data, dan interpretative direpresentasikan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tradisi syukuran Muyang
Tampek Baringin masih dipertahankan oleh masyarakat Batu Gadang karena
didasarkan pada keyakinan sebagian masyarakat Batu Gadang doa kepada Allah
melalui perantara Muyang Tampek Baringin cenderung dikabulkan Allah seperti
sembuh dari sakit, sukses dalam pekerjaan, mendapat keturunan, dan lain sebagainya.
Tradisi syukuran Muyang Tampek Baringin memiliki makna dalam setiap rangkaian
aktivitasnya, di antaranya adalah makna pemotongan hewan korban, karena apa yang
diniatkan di Tampek Baringin atau di rumah terkabul maka masyarakat harus
membayarnya dengan melakukan syukuran ke tempat tersebut, makna masakmemasak
menurut masyarakat adalah sebagai tanda mensyukuri nikmat yang telah
diberikan Allah SWT dan makna maantau untuk menyampaikan niat karena ingin
melakukan syukuran
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
| Depositing User: | Umma Mardhotillah A.Md. |
| Date Deposited: | 12 Nov 2025 05:53 |
| Last Modified: | 12 Nov 2025 05:53 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/28825 |
