Pernikahan Anak Cimolok pada Masyarakat Nagari Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek

Anak cimolok merupakan anak yang lahir di luar nikah. Dalam pemilihan
jodoh anak cimolok cenderung dihindari masyarakat Nagari Kamang Mudiak
terutama bagi anak perempuan, namun bagi anak cimolok laki-laki masih bisa
diterima masyarakat setempat. Sehingga dalam prosesi pernikahanpun ada hal
yang berbeda yang harus dilakukan oleh anak cimolok perempuan. Penelitian ini
membahas tentang pernikahan anak cimolok di Nagari Kamang Mudiak. Tujuan
penelitian untuk mengetahui proses pernikahan anak cimolok dan menggali
sekaligus mendeskripsikan penerimaan masyarakat Kamang Mudiak pada anak
cimolok. Teori yang digunakan adalah teori tindakan sosial oleh Talcott Parsons
yaitu tindakan yang dipengaruhi oleh nilai dan norma. Aktor mengejar tujuan
dalam situasi dimana norma-norma mengarahkannya untuk memilih alternatif
cara dan alat untuk mencapai tujuan. Kemampuan ini disebut sebagai
voluntarisme.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
studi kasus. Informan penelitiannya adalah keluarga anak cimolok seperti ayah,
ibu,saudara, sanak famili dan anak tersebut, selanjutnya niniak mamak, alim
ulama, cadiak pandai, wali nagari dan masyarakat umum. Jumlah individu yang
telah diwawancarai adalah 34 orang. Tekhnik pemilihan informan yang digunakan
adalah teknik purposive sampling dan data dikumpulkan melalui observasi
partisipasi dan wawancara mendalam. Validitas data dalam penelitian ini
digunakan teknik triangulasi data oleh Mattew B. Miles dan A. Michael
Huberman, prosedurnya adalah reduksi data, penyajian data, dan terakhir
penarikan kesimpulan.
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa dalam prosesi pernikahan anak
cimolok terdapat perbedaan pada saat pra-nikah yaitu dalam pemilihan jodoh.
Adapun penyebab masyarakat memilih anak cimolok laki-laki daripada anak
cimolok perempuan terdapat 3 alasan, terdiri dari: (1) kemudahan dalam prosesi
pernikahan, (2) menjaga aib, (3) menjaga keturunan.