Sastra Lisan Mantra Petunduk di Kenagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan struktur mantra Petunduk,
dan (2) mendeskripsikan aspek-aspek pendukung pembacaan mantra Petunduk.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Untuk mencapai tujuan tersebut dirumuskan pertanyaan
sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah struktur mantra Petunduk?, dan kedua,
bagaimanakah aspek-aspek pendukung pembacaan mantra Petunduk di
Kenagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan: (1) struktur mantra
Petunduk terdiri atas pembukaan mantra, isi mantra, dan penutup mantra. (2)
aspek-aspek pendukung pembacaan mantra terdiri atas: (1) waktu membawakan
mantra, yaitu bebas, (2) tempat membawakan mantra, tidak memerlukan tempat
khusus, (3) peristiwa atau kesempatan dalam membawakan mantra, bisa kapan
dan di mana saja, (4) pelaku dalam membawakan mantra, yaitu dukun atau
pawang, (5) perlengkapan dalam membawakan mantra, diantaranya: alat-alat
untuk masak seperti, cabe, bawang, garam, ikan kering, dan beras (alat-alat
tersebut secukupnya untuk satu kali masak). Setelah dimasak baru diberikan
kepada orang yang dituju untuk disuruh memakannya. Selain itu, ada juga
menggunakan telur, permen, air, rokok, dan buah-buahan. Persyaratan ini
tergantung dari pemakai mantra, (6) pakaian dalam membawakan mantra, yaitu
asalkan pakaian itu sopan dan dalam keadaan bersih.
Mantra Petunduk yang diteliti ini adalah mantra yang digunakan untuk
melindungi diri dan terhindar dari niat jahat yang dilakukan orang lain, sehingga
dapat memperlancar urusan pemantra.