Annedi, Annedi (2015) Pemetaan Sebaran Bijih Besi menggunakan Metode Geomagnet di Wilayah ‘X” IUP PT. Arosuka Mandiri Kabupaten Solok Sumatera Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_14_Annedi_715_2015.pdf
Download (2MB)
Abstract
PT Arosuka Mandiri yang berlokasi di Kabupaten Solok telah melaksanakan
kegiatan eksplorasi bijih besi di daerah Blok X, dimana pada daerah tersebut
diprediksi memiliki potensi bijih besi. Pemetaan sumberdaya bijih besi adalah
salah satu hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan eksplorasi. Dalam penelitian
ini menggunakan aplikasi Geomagnet untuk
pemodelan dan memtakan
sumberdaya.
Metode geomagnet adalah salah satu dari kelompok metode geofisika,
metode geomagnet digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan
dengan cara mempelajari sifat kemagnetan ( sucepsibilitas ) di dalam batuan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan kekuatan megnet batuan.
Luasan daerah penelitian adalah 50 ha, dengan jumlah 15 lintasan. Input
data berupa data geomagnet, dibuat di dalam lembar kerja Ms.exel, Program
Surfer 10 yang kemudian di import kedalam program MagPick dan Mag2DC.
Data yang di import kedalam program Mag2DC merupakan nilai hasil slicecing
dari daerah anomali prospek bijih besi dan daerah yang kurang prospek bijih besi
sebagia perbandingan model bawah permukaan daerah prospek tersebut.
Berdasarkan hasil pemetaan topografi, morfologi daerah penyelidikan dan di
korelasikan dengan hasil pemodelan Surfer10 daerah penelitian merupakan
pebukitan yang berlereng sedang sampai terjal dengan kemiringan antara
20 > 45˚, dan interval ketinggian antara 860 – 1100 meter di atas permukaan laut.
Daerah pebukitan ini dibentuk oleh satuan batuan sedimen tua antara lain batu
pasir kwarsa, batu lempung, batuan metamor seperti kwarsit, filit dan sekis yang
diintrusi oleh batuan granitik. Spacing yang digunakan adalah 50 meter dengan
jarak titik pengukuran 12,5 meter.
Dari hasil pengolahan data menggunakan program MagPick dan Mag2DC di
dapatkan hasil pemetaan sebaran bijih besi dengan luas sebaran 310 m² dengan
kedalaman dari permukaan 6 m yang mana kadar bijih besi tertinggi setelah
dilakukan kalkulasi adalah 610 nT, dari luas daerah pengukuran 50 ha, umumnya
merupakan daerah yang memiliki anomali bijih besi rendah-sedang hanya pada
luas daerah 310 m² yang memiliki anomali bijih besi yang tinggi, agar lebih jelas
tentang keberadaan bijih besi diperlukan lagi eksplorasi lebih lanjut dengan
pemboran.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan-S1 |
| Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 23:31 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 23:31 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/28596 |
