Pembobotan RMR untuk Menentukan Karakteristik Batuan dan Penyelidikan Faktor Keamanan di West Wall Section 167200 mn Pit Purnama PT.Angincourt Resources, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

PT.Angincourt Resources merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dibidang pertambangan bijih emas, proyek yang terletak di Provinsi Sumatera
Utara tepatnya di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan Batangtoru ini dimulai
pada tahun 1980-an dan kegiatan eksplorasinya sudah berjalan lebih dari tiga
puluh tahun dan sudah banyak berpindah tangan. Sekarang Proyek dimiliki oleh
G-Resources Group Limited (HKEx:1051). Perusahaan emas Asia Pasific yang
berpusat di Hongkong. Proyek Penambangan emas Martabe memiliki target
produksi 1 Juta ons per tahun.
PTAR memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) 1639 km2 dan
memiliki cadangan sekitar 6,5 juta ons emas dan 66 juta ons perak. Metode
penambangan yang akan digunakan adalah metode penambangan terbuka (surface
mining).
Pada peta lokasi eksplorasi penambangan PTAR dilewati oleh Sumatera
Fault System (SFS). Hal ini sangat berpengaruh terhadap pekerjaan penambangan
terutama pada rancangan desain akhir lereng. Maka penyelidikan karakteristik
batuan di sekitar lokasi penambangan perlu dilakukan.
Pada bulan Januari sampai April 2014 penulis melakukan penelitian tugas
akhir di PT.Angincourt Resources, tepatnya di Dinding Barat (West Wall)
rancangan lereng akhir (final wall) Pit Purnama. Penulis melakukan penyelidikan
karakteristik massa batuan menggunakan metoda Rock Mass Rating (RMR89)dan
Geologycal Strength Index (GSI) pada enam titik bor di koridor 167200mN.
Dengan melakukan korelasi antara batuan yang memiliki bobot RMR89 yang
masuk dalam kategori buruk dengan bobot 21-40 berada pada kelas ke-VI (weak
layer) pada sayatan 2D dan dianalisis menggunakan program Slide6.0.
Dari hasil Pembobotan RMR89 bobot batuan pada kelas ke-IV dan
dikorelasikan pada sayatan 2D di Dinding Barat rancangan Final Wall Pit
Purnama ditemui ada lapisan weak layer pada salah satu lereng. Hasil analisis
Faktor Keamanan (FK) menggunakan program Slide 6.0 memiliki nilai 1,03 pada
lereng yang ditemui weak layer tersebut, artinya lereng berada pada kondisi akan
longsor dan perlu dilakukan modifikasi pada geometri lereng. Penulis melakukan
modifikasi dengan memotong lapisan lemah (weak layer) yang menyentuh
permukaan dinding barat rancangan akhir Pit Purnama sedalam ± 12m, sehingga
diperoleh nilai FK sebesar 2,5 dan berada pada kondisi aman.