Penerapan Strategi Belajar Tuntas Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMAN 1 Kuantan Mudik Provinsi Riau

Dalam KTSP, terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menuntut siswa
untuk menguasai materi pelajaran secara tuntas sehingga siswa diharapkan lebih
aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Namun kebanyakan siswa cenderung
kurang aktif dan kurang berpartisipasi di dalam proses pembelajaran, Hal ini tentu
akan berdampak negatif pada hasil belajar. Salah satu strategi yang menuntut
siswa menguasai materi secara tuntas serta memberikan banyak latihan adalah
belajar tuntas. Dalam pelaksanaan belajar tuntas, bila siswa belum mencapai
ketuntasan yang ditetapkan, siswa diberi program perbaikan sampai mencapai
ketuntasan. Sebaliknya para siswa yang telah mencapai ketuntasan yang
ditetapkan, dapat diberi program pengayaan. Penelitian ini bertujuan
mengungkapkan pengaruh penerapan strategi belajar tuntas terhadap hasil belajar
siswa pada materi hidrokarbon. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen
dengan rancangan penelitian Randomized Control Group Postest Only Design.
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X yang terdaftar pada semester II
tahun ajaran 2011/2012 SMAN 1 Kuantan Mudik. Sampel penelitian diambil dari
anggota populasi dengan menggunakan teknik random sampling. Penentuan kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan cara pengundian dan diperoleh kelas X3
sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data
dilakukan dengan pemberian tes di akhir penelitian. Hasil analisis data untuk
ranah kognitif menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
adalah 71,05 sedangkan pada kelas kontrol adalah 61,58. Hasil uji normalitas dan
homogenitas dari kedua kelas sampel diperoleh bahwa kedua kelas sampel
terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Maka uji hipotesis
yang digunakan adalah uji t. dan diperoleh thitung = 4,42 dan ttabel =1,67. Karena
thitung lebih besar dari ttabel maka H0 diitolak dan hipotesis diterima pada taraf
kepercayaan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa
menggunakan strategi belajar tuntas lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa
tanpa menggunakan strategi belajar tuntas pada materi hidrokarbon di SMAN 1
Kuantan Mudik.