Tingkat kebisingan, Suhu dan Penerangan pada Lokasi Kerja Tambang PT. Semen Padang Indarung, Sumatera Barat

Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral
atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Sama seperti kegiatan industri
lainnya bahwa kegiatan mekanis dalam pertambangan dan perangkat permesinan
pasti akan menghasilkan efek samping terhadap lingkungan sekitarnya. Salah
satu aspek yang harus menjadi perhatian industri adalah kenyamanan bagi tenaga
kerja saat melaksanakan pekerjaannya. Kenyamanan di sini adalah kenyamanan
suhu, kenyamanan audio, dan kenyamanan visual.
Dari hasil penelitian ini bahwa di lokasi unit kerja crusher, breaker dan
pemboran berada diatas Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu sebesar; di crusher
sebesar 92,9 dB, di breaker sebesar 88,8 dB, di pemboran 105,4 dB. Sedangkan
untuk kegiatan peledakan dan lokasi workshop alat berat, nilai tingkat kebisingan
masih berada dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) dan masih aman bagi pekerja
di unit kerja tersebut, yaitu pada kegiatan peledakan sebesar 78,0 dB dan di
workshop alat berat 76,6 dB.
Untuk kuat penerangan di kedua lokasi aman di lokasi crusher sebesar
75 Lux, sedangkan yang di lokasi workshop sebesar 67 Lux.
Untuk suhu di lokasi crusher dibawah Nilai Ambang Batas (NAB)
diperoleh sebesar 26,5˚C. Jenis pekerjaan di ruang tersebut termasuk jenis
pekerjaan ringan maka masih dalam kondisi aman dengan syarat ketentuan tidak
lebih dari 30˚C. Sedangkan di workshop berada diatas Nilai Ambang Batas (NAB)
yaitu sebesar 28,3˚C, hal ini dikarenakan jenis pekerjaan yang dialami oleh
pekerja tersebut termasuk pekerjaan berat, dengan syarat ketentuan tidak lebih
dari 25˚C.