Analisis Kebutuhan Angkutan Taksi di Bandara Internasional Minangkabau

Pada umumnya penduduk di daerah perkotaan yang mempunyai pendapatan
besar serta status sosial yang tinggi memilih angkutan taksi sebagai alat (moda)
transportasi jika tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi. Penelitian ini
bertujuan menganalisis probabilitas penumpang pesawat yang ingin menggunakan
taksi dan mengetahui berapa jumlah taksi yang harus dioperasikan setiap harinya
agar lebih efektif berdasarkan tingkat permintaan pengguna jasa taksi pada jam
puncak kedatangan pesawat.
Survei ini dilakukan selama 4 hari (2 Juli - 5 Juli 2015) kepada 100
responden. Dari hasil survei didapat karakteristik pelaku pergerakan yang
menggunakan moda angkutan taksi dan kendaraan pribadi. Model demand
penumpang kedatangan dianalisis dengan multiple regression dari data sekunder
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat.
Persamaan model pemilihan moda dihitung dan diolah dengan model logit biner
selisih untuk menganalisis data stated preference dengan α = 1,4053 dan β =
0,0000102 dengan R2 adalah 0,6.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier model logit biner selisih didapat
probabilitas penumpang pesawat yang ingin taksi sebesar 20% dan dari hasil
analisis data kebutuhan taksi didapat prediksi jumlah taksi pada tahun 2015 yang
harus dioperasikan setiap harinya agar lebih efektif, berdasarkan tingkat
permintaan pengguna jasa taksi di Bandara Internasional Minangkabau berjumlah
100 unit, sehingga tidak ada taksi yang tidak terpakai dalam satu hari.