Efektivitas Kinerja Palang Merah Indonesia dalam Melakukan Pengurangan Risiko Bencana di Kota Padang

Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah karena Kota Padang
merupakan salah satu kota yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi
sehingga juga diberikan gelar “Market Bencana”. Oleh sebab perlu perhatian
khusus dari pemerintah dan masyarakat untuk menyikapi hal ini. Dalam
penelitian ini yang menjadi fokunya adalah pada fase pra bencana yaitu
pengurangan risiko bencana. Salah satu lembaga atau organisasi yang
bersangkutan dengan penanggulangan bencana adalah organisasi Perhimpunan
Palang Merah Indonesia atau biasa di sebut dengan PMI. PMI merupakan
lembaga semi pemerintah yang telah memiliki Undang-Undang sendiri yaitu UU
No 1 Tahun 2018 tentang kepalang merahan. Dalam Undang-Undang tersebut
PMI bertugas membantu pemerintah dalam melakukan penanggulangan
bencana. Dalam menjalankan tugasnya tersebut masih banyak kendala yang
ditemukan. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah mengetahui
keefektivan kinerja PMI dalam melakukan pengurangan resiko bencana di Kota
Padang dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang
dimiliki PMI dalam melakukan pengurangan risiko bencana sehingga dapat
dicarikan solusinya terhadap permasalahan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian dilakukan di Markas PMI Kota Padang, Kantor BPBD Kota Padang,
ahli pengurangan resiko bencana, pengamat kebencanaan, anggota Komisi IV
DPRD Kota Padang, kemudian dengan tokoh masyarakat yang ada di Kota
Padang. Informan penelitian ditentukan dengan cara menggunakan teknik
purposive sampling. Data yang dipakai dalam artikel ini adalah data primer dan
data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi
dokumentasi. Uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan untuk
teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas kinerja Palang Merah
Indinesia (PMI) dalam melakukan pengurangan resiko bencana sudah bagus
namun belum optimal karena masih kendala yang dihadapi yaitu kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program, tidak adanya anggaran dana
dalam melakukan pengurangan risiko bencana, organisasi yang bersifat relawan
dan prasaran yang kurang lengkap. Solusi yang dapat diberikan yaitu membuat
kagiatan yang menarik partisipasi masyarakat, panggaran dana dari pemerintah,
meningkatkan profesional kinerja dan menyusun program secara terstruktur dan
berkelanjutan sehingga mempermudah untuk melakukan evaluasi pelaksanaan
program tersebut.